Mengenal Beberapa Sifat-sifat Bunyi hingga Jenisnya

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 12:43 WIB
Mengenal Beberapa Sifat-sifat Bunyi hingga Jenisnya
Mengenal Beberapa Sifat-sifat Bunyi hingga Jenisnya - Ilustrasi musik. [Soundtrap on Unsplash]

Suara.com - Dalam ilmu fisika, bunyi dihasilkan ketika getaran suatu benda bergerak melalui suatu medium hingga memasuki gendang telinga manusia. Lalu apa saja sifat-sifat bunyi itu?

Bunyi dihasilkan dalam bentuk gelombang tekanan. Ketika sebuah objek bergetar, itu menyebabkan molekul udara di sekitarnya bergetar, memulai reaksi berantai dari getaran gelombang suara di seluruh medium. Melansir dari berbagai sumber berikut ini sifat-sifat bunyi hingga jenisnya.

Sifat-sifat Bunyi

Mengutip dari buku karya Prof. Yohanes Surya, Ph.D berjudul "Getaran dan Gelombang (Persiapan Olimpiade Fisika)" setidaknya ada empat sifat-sifat bunyi atau energi bunyi. Berikut ini penjelasannya.

1. Bunyi dapat dipantulkan (refleksi)

Sama seperti cahaya, bunyi juga dapat dipantulkan. Fenomena yang membuktikan bahwa sifat bunyi dapat dipantulkan misalnya seperti terjadi gaung atau gema.

2. Bunyi dapat diserap

Kebalingan dari sifat bunyi yang pertama. Selain dapat dipantulkan bunyi juga dapat diserap. Makanya studio musik, ruangan teater atau bioskop memakai peredam untuk menyerap bunyi agar kita yang berada di dalamnya dapat menikmati suara dari alat musik atau film dengan nyaman.

3. Bunyi merambat melalui media

Baca Juga: Pengertian, Sifat- sifat bunyi, dan Perbedaannya dengan Nada

Terlepas dari sifat-sifat bunyi di atas, yang lebih penting kalian ketahui adalah bunyi merambat melalui suatu media. Entah media itu berupa zat padat, cair, dan gas.

Contoh paling jelas bahwa bunyi merambat membutuhkan media adalah saat terjadi petir dan menghasilkan guntur. Suara keras yang dihasilkan itu bisa sampai ke telinga kita meskipun jaraknya ratusan meter, karena bunyi merambat melalui udara di sekitar.

4. Bunyi dapat dibiaskan

Tahukah kalian bahwa sifat-sifat bunyi kurang lebih banyak kemiripan dengan cahaya. Salah satunya bunyi itu dapat dibiaskan. Contohnya, guntur yang terjadi di malam dan siang hari akan memiliki perbedaan.

Biasanya, suara petir akan lebih keras ketika terjadi di malam hari. Hal ini karena partikel udara di malam hari lebih rapat karena suhu yang rendah. Sementara, udara di siang hari lebih renggang akibat panas atau cuaca yang lebih tinggi. 

5. Interferensi dan Pelayangan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI