"Password perbankan bisa pakai aksara Nusantara. Kalau kita mengkoding sistem pertahanan digital pakai aksara Nusantara, siapa yang bisa menembus," katanya.
Menurut Heru, masyarakat Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang sangat antusias menyambut platform aksara nusantara secara digital.
Di Indonesia, kata Heru, transformasi aksara menuju digital baru bersifat rintisan. Sebagai gambaran, China membutuh waktu selama 20 tahun memulai tahapan aksara digital mereka.
"Mereka tidak gunakan aksara latin, tapi aksara China," katanya. [Antara]