Kemudian memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
![Ilustrasi asteroid. [Beng-Art/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/08/57750-asteroid.jpg)
Meski begitu, Lubin mengaku upaya ini akan menimbulkan dampak lain.
Ledakan akan menciptakan puing-puing radioaktif yang kemudian akan menghujani Bumi.
"Meskipun itu adalah skenario yang tidak begitu baik, tetapi itu jauh lebih baik daripada hanya menerima nasib kita di tangan batu luar angkasa yang sangat besar," tutup Lubin kepada The Sun.
Peristiwa kepunahan besar terakhir di Bumi disebabkan oleh asteroid yang memusnahkan dinosaurus.
Batuan itu diyakini sebesar 12 km dan melenyapkan hampir 80 persen kehidupan di Bumi.
Sejak saat itu, Bumi telah dihantam oleh beberapa batuan antariksa lainnya yang lebih kecil namun tetap cukup berbahaya, termasuk meteor Chelyabinsk.
Chelyabinsk hanya memiliki lebar 20 meter, namun batu luar angkasa tersebut melukai 1.000 orang dan menghancurkan jendela 7.000 bangunan ketika jatuh di Rusia pada 2013.
![Ilustrasi Dinosaurus. [ELG21/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/08/99535-ilustrasi-dinosaurus.jpg)
Lubin mengatakan bahwa mengingat frekuensi Bumi dihantam oleh batuan luar angkasa, umat manusia memerlukan strategi yang baik untuk menghadapi apa pun yang mengarah ke Bumi.
Baca Juga: 5 Manfaat yang Kita Dapatkan jika Istikamah Baca Alquran