Suara.com - Apple bermaksud mengurangi ketergantungannya pada pemasok di China dan dikabarkan ingin memperluas produksi di luar negeri.
Rantai pasokan Apple di China harus berurusan dengan lockdown Covid-19 dengan memberlakukan aturan ketat, yang dapat memengaruhi tenaga kerja di mitra kontraknya.
Dengan masalah lanjutan yang disebabkan oleh lockdown, Apple sekarang berharap mitra pemasok di bagian lain dunia dapat mengambil alih.
Sumber di Wall Street Journal dilansir laman Apple Insider, Senin (23/5/2022), perusahaan itu diduga telah memberi tahu beberapa pemasok bahwa mereka ingin meningkatkan produksi di luar China.
Orang-orang yang terlibat dalam diskusi mengatakan kebijakan ketat Beijing atas Covid-19 berada di urutan teratas, dalam daftar alasan untuk mencari di tempat lain.
Selain lockdown, ini termasuk pembatasan perjalanan ketat yang memengaruhi kemampuan Apple untuk mengirim tenaga ahli ke pemasoknya, memaksanya melakukan praktik kerja alternatif.
![Ilustrasi pabrik Foxconn. [Foxconn]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/05/24/o_1ajhauurk9rl1mp310t21nhf1ngla.jpg)
Apple juga percaya bahwa gangguan Covid-19 dan kendala pasokan akan mencapai intinya.
Hasil kuartalan April, perusahaan memperkirakan pendapatan 4 miliar dolar AS hingga 8 miliar dolar AS untuk kuartal ketiga karena masalah tersebut.
Sifat pemerintahan otoriter di China, termasuk hubungannya yang sulit dengan Amerika Serikat, juga merupakan masalah potensial bagi Apple.
Baca Juga: 3 Produk Jadul Apple Ini Nilainya Bisa Selangit
Perang dagang di masa depan dapat menyebabkan masalah bagi kemampuan Apple untuk bergantung pada negara untuk sebagian besar produksinya.
Apple tampaknya telah mempertimbangkan untuk mengalihkan produksinya dari China untuk beberapa waktu.
Hanya saja, dengan Covid-19 menjadikan masalah ini lebih mendesak bagi perusahaan.
Apple sudah memiliki operasi yang berjalan di India dan Vietnam untuk sebagian kecil dari total outputnya.
Tapi, masing-masing negara sedang dipertimbangkan untuk ekspansi lebih lanjut guna meniadakan rantai pasokan yang berpusat pada China.
Dari keduanya, orang-orang yang mengetahui rencana manufaktur Apple mengatakan, perusahaan itu condong ke India sebagai yang terdekat dengan China, karena ukuran populasi dan biaya yang relatif rendah.