Menyelesaikan Masalah dengan Masalah, PayLater Masih Dibutuhkan

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 20 Juni 2022 | 16:48 WIB
Menyelesaikan Masalah dengan Masalah, PayLater Masih Dibutuhkan
Ilustrasi PayLater (Unsplash/Markus Winkler)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa persoalan muncul terkait alternatif pembayaran ini.

Masalah pertama adalah penggunaan PayLater yang mengakomodasi pembelian impulsif atau konsumsi berlebihan, terutama pada Generasi Z. Generasi Z adalah generasi “digital natives”, atau mereka yang lahir dan besar di era digital.

Studi menunjukkan bahwa generasi tersebut memiliki kontrol kognitif yang rendah dan perilaku spontan yang dapat mengarah pada potensi konsumsi berlebih atau pembelian impulsif. Perkembangan teknologi finansial mengakomodasi karakteristik ini dengan menawarkan opsi bayar praktis dan membuatnya terkesan seperti keputusan yang mudah.

Masalah kedua adalah pembayaran cicilan yang berkepanjangan dengan bunga sangat tinggi.

Dalam sebuah kasus, utang awal konsumen sebesar Rp 450 ribuan berubah menjadi hampir Rp 18 juta dalam waktu satu tahun. Meski di awal disebutkan bahwa klaim keuntungan dari PayLater ini adalah (seringkali) tidak memiliki bunga cicilan, fakta di lapangan menunjukkan bagaimana utang seseorang dapat menggelembung karena bunga.

Masalah ketiga adalah keamanan data konsumen di tangan perusahaan pengguna data.

Contohnya adalah kasus konsumen Ridu yang tidak bisa mengajukan kredit karena namanya tercatat menunggak pembayaran lebih dari 180 hari di platform layanan pemesanan tiket dan hotel daring, Traveloka. Padahal, Ridu mengaku tidak pernah menggunakan fasilitas PayLater. Meski langsung diselesaikan dengan penghapusan tagihan oleh pihak Traveloka, kasus ini jelas menggambarkan lemahnya posisi konsumen atas kebocoran dan/atau penyalahgunaan data oleh pihak lain.

Hal ini belum mencakup masalah teror debt collector atau penagih utang terhadap para peminjam dana di PayLater. Situs Media Konsumen menampilkan sejumlah keluhan masyarakat terkait teror yang dilakukan oleh sekelompok nomor yang mengatasnamakan salah satu platform belanja online ketika menagih hutang. Tidak jarang, ‘teror’ tersebut dilakukan dengan beberapa nomor yang berbeda dalam satu kali periode penagihan.

Mengapa orang menggunakan PayLater?

Baca Juga: Dibanding Kartu Kredit, Masyarakat Lebih Senang Belanja Online Menggunakan Paylater

Di luar dari segala permasalahan yang ada, PayLater masih menjadi salah satu metode pembayaran andalan bagi generasi muda seperti generasi milenial dan Gen Z. Selain kemudahan fitur, ada beberapa alasan mengapa PayLater menjadi metode pembayaran yang disukai pengguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI