Suara.com - Supermoon terbesar dan tercerah pada 2022 akan terjadi pada 14 Juli 2022, bertepatan dengan Bulan Purnama di mana ukuran Bulan akan tampak lebih besar di langit.
Supermoon adalah sebutan untuk perigee syzygy, yang merupakan istilah ketika Bulan dalam fase penuh dan berada pada titik terdekat dengan Bumi di sepanjang orbitnya.
Jarak Bulan dari Bumi bervariasi karena orbitnya tidak melingkar sempurna, tetapi berbentuk oval.
Saat Bulan melintasi jalur elips ini di sekitar Bumi setiap bulan, jaraknya bervariasi sebesar 14 persen antara 356.500 km di perigee (pendekatan terdekat ke Bumi) dan 406.700 km di apogee (terjauh dari Bumi).
Baca Juga: Ada Supermoon, Saksikan 5 Fenomena Langit Sepanjang Juli 2022
Ukuran sudutnya juga bervariasi dengan faktor yang sama, antara 29,4 arcmin dan 33,5 arcmin.
Ketika Bulan Purnama bertepatan dengan perigee, Bulan tampak lebih terang daripada waktu lain.
Itu membuat Bulan muncul hingga 15 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang di langit malam.
Menurut NASA, Bulan akan berada pada titik penuhnya pukul 13:38 PDT atau sekitar 01:39 WIB dini hari pada 14 Juli 2022.
Pada 14 Juli mendatang, jarak Bulan dari Bumi akan mencapai sekitar 357.418 km dan berada di konstelasi Sagitarius.
Baca Juga: Super Flower Blood Moon 2022 Jadi Gerhana Bulan Total Terlama dalam 33 Tahun
Menurut In The Sky, Bulan Purnama pada Juli juga memiliki julukan lain yaitu Buck Moon.
Sebutan ini berasal dari Farmer's Alamanac yang dipopulerkan oleh suku asli Amerika.
Disebut Buck Moon karena Juli adalah waktu ketika rusa muda mulai memperlihatkan tanduk baru yang mulai tumbuh.
Dilansir dari CNET, Senin (11/7/2022), Supermoon adalah peristiwa langit yang paling mudah untuk disaksikan secara langsung, selama cuaca dalam keadaan cerah.
Jika cuaca di Indonesia tidak mendukung pada 14 Juli nanti, pengamat di Indonesia dapat menyaksikan Supermoon melalui siaran online yang digelar oleh Virtual Telescope Project di Roma.