Suara.com - Elon Musk dikabarkan membatalkan transaksi pembeliannya terhadap Twitter. Sebelumnya, Elon Musk tertarik membeli Twitter karena melihat potensi kedepannya. Buntut dari pembatalan akuisisi perusahaan raksasa media sosial ini, Elon Musk pun digugat oleh Twitter.
Menurut berkas gugatan, Twitter meminta pengadilan Delaware, AS, pada hari Selasa (12/7/2022) untuk memerintahkan Bos Tesla ini supaya menyelesaikan merger pada harga $54,20 per saham Twitter, sesuai yang telah disepakati sebelumnya.
Berikut sederet fakta seputar Twitter gugat Elon Musk untuk menuntut pertanggungjawabannya.
1. Digugat Sebesar 44 Miliar Dolar AS
Twitter menggugat Elon Musk sebesar 44 Miliar Dolar AS dengan tuntutan bertanggung jawab menyelesaikan akuisisi perusahaan. Hal ini lantaran keduanya telah bersepakat.
Gugatan tersebut berisi: "Musk tampaknya percaya bahwa dia - tidak seperti setiap pihak lain yang tunduk pada hukum kontrak Delaware - bebas untuk berubah pikiran, menghancurkan perusahaan, mengganggu operasinya, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi begitu saja,".
2. Elon Batal Akusisi karena Twitter Melanggar Janji
Elon Musk dikabarkan mengakhiri kesepakatan karena Twitter melanggar perjanjian tentang informasi akun palsu di platform Twitter yang menjadi dasar perjanjian dan kinerja bisnisnya.
3. Merger Dihentikan karena Kurang Informasi
Baca Juga: Twitter Bantah Isu PHK Massal Usai Elon Musk Batalkan Akusisi
Elon Musk menghentikan merger karena kurangnya informasi tentang akun spam dan ia merasa dirugikan secara material. Twitter tidak memiliki informasi tentang akun spam dan ketidakakuratan.