Di peringkat keempat ada Xiaomi yang berhasil mempertahankan posisi kuat pada segmen di bawah 200 Dolar AS (Rp 3 juta) dengan Redmi 10A dan 10C yang baru dirilis.
Model flagship Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro turut memperkuat posisi Xiaomi di segmen lebih dari 600 Dolar AS (Rp 9 juta).
Hal itu pun juga didukung oleh keadaan pasokan yang membaik untuk produk pada rentang harga lebih tinggi.
Meski demikian, pada kuartal ini Xiaomi berfokus memperbaharui segmen 4G low-end (100-200 Dolar AS atau Rp 1,5-3 jutaan), berimbas pada penurunan peringkat Xiaomi di segmen 5G ke posisi keempat pada 2Q22.
Terakhir ada Realme di posisi kelima selama periode Q2 2022. Model-model baru seperti C35 dan C31, serta model-model C lama, memberi dukungan kuat untuk segmen di bawah 200 Dolar AS (Rp 3 jutaan).
Sedangkan segmen kelas menengahnya menunjukkan pertumbuhan signifikan berkat realme 9, Narzo 50, dan GT Neo 3T.
GT Neo 3 yang baru dirilis juga mendorong segmen menengah ke atas yang berkisar 400-600 Dolar AS atau Rp 6-9 juta.
![Masuk Indonesia pada Selasa (7/6/2022), harga Realme GT Neo 3T sekitar Rp 5 jutaan. [Realme Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/07/23832-realme-gt-neo-3t.jpg)
"Pangsa 5G realme juga tumbuh secara signifikan berkat model GT Neo 3, GT Neo 3T, dan Narzo 50 5G," tutup Vanessa.
Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Turun 10% di Q2 2022, Diprediksi Lesu hingga Akhir Tahun