Marak Kebocoran Data, Survei: Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli Keamanan Siber

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 09:07 WIB
Marak Kebocoran Data, Survei: Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli Keamanan Siber
Ilustrasi keamanan siber. [Envato]
Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]
Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]

Contohnya Wreck It, sebuah kompetisi hacking kasus-kasus keamanan yang real, berkolaborasi dengan BSSN, dengan tujuan untuk mencari bakat-bakat baru dalam bidang keamanan digital.

“Sekarang sudah saatnya kita berbenah keamanan siber. SecLab BDO Indonesia hendak membuka pintu lebih luas untuk kolaborasi dan menghimbau pihak-pihak yang berwenang untuk merangkul dan bekerjasama dengan para pakar dalam mengatasi permasalahan keamanan digital,” kata Harry.

Menurut Senior Cyber Security and Data Privacy Advisor BDO, Keith Douglas Trippie, serangan seringkali didasari motif finansial, sehingga institusi perbankan paling sering menjadi sasaran serangan
siber.

"Sudah saatnya perusahaan di Indonesia memperkokoh ketahanan sibernya di tahun ini, dan mempersenjatai diri dengan framework keamanan siber yang jelas agar tidak menjadi korban berikutnya,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI