Adapun ucapan di akun Instagram PSSI mencakup ucapan duka kepada korban, desakan evaluasi, hingga kekhawatiran warganet soal sanksi FIFA.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya semoga ini bisa menjadi pembelajaran untuk sepakbola Indonesia untuk lebih baik lagi. Ingat! Tidak ada satu pertandingan pun yang sebanding dengan nyawa manusia," kata akun timnasu19.ina.
"DISAAT TIMNAS SEDANG NAIK, JELANG PIALA ASIA, TUAN RUMAH PIALA DUNIA U-20. SANKSI FIFA MENANTI," ucap mhmad.aldi.
"Duka itu akan hilang, namanya akan terlupakan. Pertandingan kembali ramai, suporter pun ikut bersorak. Tetapi bapaknya/ ibunya/ keluarganya seumur hidup akan membenci sepakbola. "TIDAK ADA SEPAKBOLA SEHARGA NYAWA MANUSIA" Rest In Peace," kata hrruprdnaaa.
Sekadar informasi, kericuhan Stadiun Kanjuruhan pada Sabtu malam terjadi usai tuan rumah Arema FC menjamu tamunya, Persebaya.
Sebagian dari massa suporter, yang berjuluk Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim pujaannya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Para pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Kerusuhan tersebut makin parah, sejumlah flare (suar) serta berbagai benda lainnya dilemparkan oleh para oknum suporter ke arah lapangan.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau massa tersebut.
Baca Juga: Pimpinan DPR: Aneh Kalau Polisi Nggak Paham Aturan FIFA Soal Larangan Gas Air Mata Di Stadion
Per siang ini, jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 130 orang.