Kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh badai vorteks tersebut berpotensi bertahan hingga akhir Oktober 2022.
"Selama periode ini, pembentukan dan pergerakan pusaran badai vorteks Borneo di utara dekat wilayah Kalimantan dan vorteks Samudra Hindia selatan Jawa akan menjadi pengontrol utama anomali cuaca yang terjadi di Indonesia," demikian Erma Yulihastin. [Antara]