Sebagai contoh, jika surat bisnis menyertai dokumen lain seperti proposal atau spreadsheet yang memiliki margin berbeda, pengguna mungkin ingin menyesuaikan margin surat agar sesuai dengan dokumen lainnya, memberikan tampilan yang konsisten untuk penerima.
3. Memilih font
Font dikategorikan menjadi dua area yaitu serif dan sans serif. Font serif memiliki goresan kecil yang menonjol yang melekat pada garis yang lebih besar. Times New Roman, Garamond, dan Bookman Old Style adalah contoh font serif. Font serif biasanya lebih baik untuk bahan cetak. Sebagian besar bisnis menggunakan Times New Roman.
Sementara itu, font Sans-serif tidak memiliki guratan kecil yang menonjol pada baris huruf yang lebih besar. Contoh font sans-serif adalah Arial, Helvetica, dan Verdana.
Secara umum, font sans-serif lebih baik digunakan untuk materi online. Pengguna disarankan untuk menghindari font seperti Comic Sans atau apa pun dengan tulisan kursif karena dapat sulit dibaca dan terlihat tidak profesional.

4. Pendahuluan penulisan
Mulailah surat profesional dengan informasi kontak pengguna, seperti nama, jabatan, alamat, nomor telepon, dan email. Gunakan garis spasi tunggal dan kemudian spasi ganda sebelum tanggal.
Tulis tanggal dalam format bulan, hari, dan tahun. Tambahkan spasi ganda lagi, lalu tulis informasi kontak penerima. Mulailah dengan nama, jabatan, nama perusahaan, alamat, telepon, dan email, semuanya dengan spasi tunggal.
Setelah itu, tambahkan spasi ganda dan tulis salam. Dalam surat bisnis, biasanya menggunakan "Kepada" atau "Yang Terhormat", diikuti dengan nama lengkap atau gelar mereka ditambah nama belakang. Dalam surat profesional, gunakan titik dua setelah nama, bukan koma seperti pada surat pribadi.
Baca Juga: Deretan Shortcut Microsoft Word Paling Lengkap!
5. Menyampaikan pesan dalam paragraf tubuh