Sebanyak 169,326 upaya telah digagalkan oleh perusahaan keamanan siber global di Indonesia dari periode Januari hingga Juni 2022.
Hal ini patut menjadi perhatian mengingat tren belanja online di Indonesia meningkat dari sisi transaksi konsumen, tidak hanya untuk generasi muda tetapi juga untuk kalangan generasi lebih tua.
Selanjutnya, selama paruh pertama tahun ini, sebanyak 20,603 deteksi upaya phishing di dalam negeri berkaitan dengan perbankan online.
“Paruh pertama tahun ini, meskipun kebebasan tatap muka telah hadir kembali, kita tahu bahwa kita masih lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan, belanja, dan keuangan secara online karena kenyamanannya yang tak tertandingi,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Menurutnya, regulator dan para pelaku industri di kawasan ini semuanya mendukung untuk Asia Tenggara lebih maju secara digital.
![Ilustrasi sistem pembayaran dengan tap-and-go. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/09/29/o_1atpmkabu37t17v95k81l2f1i1na.jpg)
Faktanya, dia menambahkan, negara-negara di sini siap untuk menghubungkan sistem pembayaran kode QR mereka sebelum tahun berakhir untuk menghilangkan kerepotan pertukaran mata uang.
"Sebagian besar pengguna di sini menyadari ancaman yang menargetkan uang online, sekarang saatnya untuk bertindak segera dan mengamankan perangkat seluler Anda demi menikmati keuntungan dari ekosistem keuangan regional yang lebih terhubung,” tambah Yeo.