Sementara tingkat deteksi sangat tinggi, tingkat positif palsu terlalu tinggi untuk segala jenis aplikasi produksi.
Pertanyaannya kemudian, bisakah ChatGPT membantu mengklasifikasikan dan menyelidiki serangan?
Karena penyerang biasanya menyebutkan merek populer di tautan mereka untuk mengelabui pengguna agar mempercayai bahwa URL tersebut asli dan milik perusahaan terkemuka, model bahasa AI menunjukkan hasil yang mengesankan dalam mengidentifikasi potensi target phishing.
ChatGPT mungkin memiliki persoalan serius ketika harus membuktikan poinnya pada keputusan apakah tautan tersebut berbahaya.
Beberapa penjelasan bersifat tepat dan berdasarkan fakta, sedangkan lainnya mengungkapkan keterbatasan model bahasa, termasuk halusinasi dan pernyataan yang salah.
![Ilustrasi phising. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/09/44537-phising.jpg)
“ChatGPT benar-benar menjanjikan dalam membantu kita para analis (manusia) dalam mendeteksi serangan phishing, tetapi mari jangan membiarkan itu mendahului kita karena model bahasa masih memiliki keterbatasan," kata Vladislav Tushkanov, Ilmuwan Data Utama di Kaspersky.
Meskipun teknologi tersebut mungkin setara dengan analis phishing, dia menambahkan, tingkat intern dalam hal penalaran mengenai serangan phishing dan mengekstraksi siapa saja yang termasuk target potensial, mereka cenderung masih menghasilkan pernyataan yang bersifat keliru.
"Meskipun mungkin belum merevolusi lanskap keamanan siber, mereka masih dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi komunitas dan masyarakat,” pungkasnya dalam keterangan resminya, Senin (1/5/2023).