Suara.com - Penerapan digitalisasi oleh startup semakin berkembang ke setiap lini sektor bisnis, salah satunya lewat optamilisasi tools CRM (customer relation management).
Barito Integra Teknologi (BIT), sebagai starup bergerak di bidang penyedia software bisnis, menerapkan solusi CRM demi mengedepankan standar dan model operasional berkualitas bagi para kliennya.
Penggunaan CRM mungkin tidak secara langsung meningkatkan pendapatan sebuah perusahaan, bahkan beberapa pihak menganggapnya seperti tambahan biaya untuk kebutuhan berbagai tools-nya.
Padahal, sejatinya CRM merupakan strategi untuk membangun hubungan dengan pelanggan, termasuk pelanggan potensial.
Dengan demikian, perusahaan yang mengimplementasikan CRM dapat menganalisis perilaku dan kebutuhan dari konsumen, sehingga informasi ini dapat dimanfaatkan untuk merumuskan strategi pemasaran, promosi, atau pengembangan produk yang berujung dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahan.
Co-Founder BIT Prasetyo Gema menjelaskan bahwa, dalam praktiknya, BIT telah melakukan tiga hal utama untuk memastikan proses pemeliharaan CRM di beberapa perusahaan tersebut tidak menghambat produktivitas.

Hal ini melibatkan penyesuaian infrastruktur IT yang digunakan harus sudah sesuai kebutuhan, seperti kapasitas server, pergantian server, dan membuat aktivitas dengan tools CRM ini menjadi lebih mudah.
Selain itu, BIT juga memastikan manajemen infrastruktur selaras dengan kebutuhan pada saat proses maintenance, serta meminimalisir waktu henti atau downtime saat melakukan pembaharuan.
“Dalam proses itu, kami memanfaatkan containerized architecture sehingga mayoritas proses dilakukan secara otomatisasi," ujarnya.
Baca Juga: Genap Berusia 5 Tahun, Haus! Tingkatkan Kualitas Layanan hingga Perluas Jangkauan Konsumen
Dengan begitu, dia menambahkan, menjadi lebih mudah dalam mengetahui modul mana yang perlu dioptimalisasi lebih lanjut.