Waspadai Lebih dari 340.000 Serangan Mod WhatsApp Berbahaya

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 12 November 2023 | 08:40 WIB
Waspadai Lebih dari 340.000 Serangan Mod WhatsApp Berbahaya
Ilustrasi WhatsApp (Pexels.com/Anton)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Kaspersky baru-baru ini menemukan mod mata-mata WhatsApp baru yang berbahaya, yang kini berkembang di messenger populer lainnya, Telegram.

Meskipun modifikasi tersebut memenuhi tujuan yang dimaksudkan dengan memperluas pengalaman pengguna, modifikasi tersebut juga secara diam-diam mengumpulkan informasi pribadi dari para korbannya.

Melampaui 340.000 serangan hanya dalam satu bulan, malware ini sebagian besar menargetkan pengguna yang berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Azeri, meskipun korbannya telah teridentifikasi secara global.

Pengguna sering kali beralih ke mod pihak ketiga untuk aplikasi perpesanan populer guna menambahkan fitur tambahan.

Namun, beberapa mod ini, selain meningkatkan fungsionalitas, juga disertai malware tersembunyi.

Kaspersky telah mengidentifikasi mod WhatsApp baru yang tidak hanya menawarkan tambahan seperti pesan terjadwal dan opsi yang dapat disesuaikan, namun juga berisi modul spyware berbahaya.

Mod WhatsApp berbahaya. [Kaspersky]
Mod WhatsApp berbahaya. [Kaspersky]

File manifes klien WhatsApp yang dimodifikasi menyertakan komponen mencurigakan (layanan dan
broadcast receiver) yang tidak ada dalam versi aslinya.

Penerima memulai layanan, meluncurkan modul mata-mata (spy) saat telepon dihidupkan atau diisi dayanya.

Setelah diaktifkan, implant berbahaya mengirimkan permintaan berisi informasi perangkat ke server penyerang.

Baca Juga: Siap-siap! WhatsApp Bakal Segera Tampilkan Iklan

Data ini mencakup IMEI, nomor telepon, kode negara dan jaringan, dan banyak lagi.

Ini juga mengirimkan kontak korban dan rincian akun setiap lima menit serta mampu mengatur rekaman mikrofon hingga mengekstrak file dari penyimpanan eksternal.

Versi berbahaya ini menyebar melalui saluran Telegram populer, yang sebagian besar menargetkan penutur bahasa Arab dan Azeri, dengan beberapa saluran tersebut memiliki hampir dua juta pelanggan.

Peneliti Kaspersky telah menginformasikan Telegram tentang masalah ini.

Telemetri Kaspersky mengidentifikasi lebih dari 340.000 serangan yang melibatkan mod ini hanya pada Oktober lalu.

Ancaman ini muncul relatif baru dan aktif pada pertengahan Agustus 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI