Farras menjelaskan kalau kekesalan penduduk di desa Boven Digoel itu mencuat karena jengah dengan tim-tim sebelumnya yang gagal memperbaiki BTS 4G. Ia menduga kalau minimnya komunikasi adalah faktor kendala kenapa fasilitas itu tak kunjung berfungsi.
“Mungkin komunikasi minim untuk koordinasi dengan tim lain di luar site. Blank spot, susah ada sinyal. Sekalinya ada sinyal kami harus jalan dulu 3-4 km. Bahkan harus naik pohon dulu biar dapat sinyal,” tutur dia.
***
Proyek pembangunan BTS 4G ini diusung Pemerintah RI untuk melayani 12.548 titik desa yang belum terlayani jaringan 4G. Dari total itu, BAKTI Kominfo membangun 9.113 titik yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal alias wilayah 3T. Sementara 3.435 sisanya yang merupakan wilayah non 3T ditugaskan ke operator seluler.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar memaparkan, dari 9.113 titik kemudian dievaluasi lagi hingga mengerucut menjadi 7.904 lokasi. Kemudian setelah dilakukan kajian bersama Satuan Tugas BAKTI Kominfo, pembangunan itu berkurang menjadi 5.618 titik.
![Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Selasa (24/10/2023). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/24/16416-dirut-bakti-kominfo-fadhilah-mathar.jpg)
“Selain agar persoalan hukum semuanya clear dulu, berkurangnya titik pembangunan karena masuknya pihak swasta di beberapa wilayah 3T sesuai hasil survei Kementerian Kominfo,” kata perempuan yang akrab disapa Indah ini dalam konferensi pers di Kantor BAKTI Kominfo, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023) lalu.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur BAKTI Kementerian Kominfo Danny Januar Ismawan mengutarakan, dari total 5.618 titik itu, 4.343 menara BTS 4G sudah berstatus on-air alias siap melayani masyarakat.
“Ada tambahan 630 site siap on-air. Jadi ada 4900 potensi BTS 4G dimanfaatkan penuh ketika bisa melakukan, maksudnya penyelesaian kasus hukum, ada kepastian kontrak,” kata dia yang juga hadir di acara tersebut.
Danny mengakui kalau masih ada 600 titik yang ternyata perlu dilakukan dengan cara khusus. Pasalnya, sebagian besar lokasi itu bertempat di wilayah Indonesia Timur, Papua.
Baca Juga: RUU ITE Titik Awal Kenalkan Identitas Digital
“Sebagian besar (lokasi BTS 4G) di wilayah yang bermasalah dari aspek keamanan. (Nantinya) akan dipisahkan lokasi tersebut untuk diselesaikan dengan penanganan lebih khusus. Mungkin melibatkan teman-teman di TNI-Polri,” imbuhnya.
Ketua Satgas BAKTI sekaligus Staf Khusus Menkominfo, Sarwoto Atmosutarno mengatakan hal serupa. Ia menyebut kalau ada 641 lokasi menara BTS 4G dalam keadaan kahar karena masalah keamanan dan daerah yang ternyata di luar prediksi.
Untuk mengatasi hal itu, Sarwoto mengungkapkan kalau Satgas BAKTI Kominfo bakal melakukan relokasi, penggunaan teknologi baru seperti satelit, hingga bekerja sama dengan masyarakat sekitar.
“Solusi rekomendasinya adalah relokasi, penggunaan teknologi baru (satelit), dan menerima usulan baru dari masyarakat daerah 3T untuk pemasangan dengan disetujui oleh kepala daerahnya (Bupati),” ujarnya saat dihubungi Suara.com lewat WhatsApp, Rabu (22/11/2023).
***
Direktur Eksekutif ICT Institute sekaligus pakar telekomunikasi, Heru Sutadi menilai kalau Papua memang memiliki tantangan tersendiri bagi BAKTI Kominfo. Ia menjelaskan kalau Papua adalah wilayah yang sulit untuk membangun proyek BTS 4G.