Jatuh Bangun demi Pancar Sinyal di Timur Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 24 November 2023 | 05:45 WIB
Jatuh Bangun demi Pancar Sinyal di Timur Indonesia
Ilustrasi: Tower BTS 4G Bakti Kominfo di Desa Wayharu, Pesisir Barat, Lampung. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kalau ini tidak menyala, sa panah kau!"

Raut muka ketakutan Farras menyembul saat dirinya menceritakan sambutan warga sekitar ketika tiba di lokasi. Panah itu ditodong sekitar 3 meter dari hadapan wajahnya.

Seharian penuh gerak-geriknya memperbaiki BTS 4G terus diawasi warga sekitar. Tepat jam 12 malam dirinya baru bisa tenang karena menara tersebut sukses memancarkan sinyal.

Mukanya semringah tatkala jaringan itu tetap lancar di layar ponselnya saat kembali dicek pukul 5 pagi. Keringat sehari penuh Farras—yang memperbaiki menara itu sendirian—seolah terbayar melihat warga di sana bisa menikmati sinyal untuk berkomunikasi.

“Ternyata sesimpel itu, yang penting on-air. Warga bisa komunikasi lagi ketika on-air. Ada jaringan, mereka senang. Pada teleponan,” ucapnya lega saat tahu nyawanya selamat di hari itu.

Farras menjelaskan kalau kekesalan penduduk di desa Boven Digoel itu mencuat karena jengah dengan tim-tim sebelumnya yang gagal memperbaiki BTS 4G. Ia menduga kalau minimnya komunikasi adalah faktor kendala kenapa fasilitas itu tak kunjung berfungsi.

“Mungkin komunikasi minim untuk koordinasi dengan tim lain di luar site. Blank spot, susah ada sinyal. Sekalinya ada sinyal kami harus jalan dulu 3-4 km. Bahkan harus naik pohon dulu biar dapat sinyal,” tutur dia.

***

Proyek pembangunan BTS 4G ini diusung Pemerintah RI untuk melayani 12.548 titik desa yang belum terlayani jaringan 4G. Dari total itu, BAKTI Kominfo membangun 9.113 titik yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal alias wilayah 3T. Sementara 3.435 sisanya yang merupakan wilayah non 3T ditugaskan ke operator seluler.

Baca Juga: RUU ITE Titik Awal Kenalkan Identitas Digital

Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar memaparkan, dari 9.113 titik kemudian dievaluasi lagi hingga mengerucut menjadi 7.904 lokasi. Kemudian setelah dilakukan kajian bersama Satuan Tugas BAKTI Kominfo, pembangunan itu berkurang menjadi 5.618 titik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI