"Di situ juga masyarakat bisa melaporkan kalau menemukan hoax. Jadi bisa lapor melalui pedoman yang dibuat di buku elektronik Pemilu Pedia," terang dia.
Fitur terakhir adalah layanan chatbot yang disediakan langsung oleh Kementerian Kominfo. Dengan ini masyarakat bisa berinteraksi langsung lewat kanal tersebut.
Cegah Golput
Usman juga bercerita soal fenomena Golongan Putih (Golput). Ia menjelaskan kalau Pemilu 2019 lalu partisipasi masyarakat memang tinggi dengan keterlibatan hingga 82 persen.
"Tetapi ada 11 persen suara yang tidak sah pada Pemilu 2019, ini termasuk tinggi," ungkapnya.
Maka dari itu, Kominfo merilis platform tersebut guna mengajak masyarakat terlibat dalam Pemilu dan Pilpres 2024 nanti.
"Kami pun mengajak masyarakat untuk memberikan suara secara benar. Supaya suaranya sah tidak sia-sia," tandasnya.