Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 16 persen dari 246 pada 2022 menjadi 286 pada 2023.
Walaupun jumlah pesan yang masuk mungkin tidak terlihat banyak, namun hal ini tidak mengurangi potensi besarnya masalah yang ditimbulkan.
Dengan ancaman serangan rantai pasokan yang semakin besar di tahun mendatang, bahkan pelanggaran yang menargetkan perusahaan kecil pun dapat tumbuh dan berdampak pada banyak individu hingga bisnis secara global.
“Tidak semua pesan di dark web berisi informasi baru dan unik. Beberapa penawaran bisa bersifat
berulang," ujar Anna Pavlovskaya, pakar di Kaspersky Digital Footprint Intelligence.
Selain itu, dia menambahkan, basis data tertentu mungkin digabungkan dan disajikan sebagai basis data baru.
Untuk lebih meningkatkan keamanan bisnis di seluruh dunia, para ahli Kaspersky Digital Footprint Intelligence menemukan penyebutan 700 perusahaan acak terkait data perusahaan yang disusupi pada 2022, memberikan informasi tentang ancaman siber yang berasal dari dark web.
![Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/30/20732-ilustrasi-perlindungan-data-pribadi.jpg)
Temuan ini mengungkapkan bahwa 233 organisasi (satu dari tiga perusahaan) disebutkan dalam
postingan dark web terkait dengan pertukaran data ilegal.
Referensi ini secara khusus mencakup topik seperti pelanggaran data, pencurian akses ke infrastruktur, atau akun yang disusupi.