Namun, pendorong pendapatan terbesar di seluler tetap berasal dari iklan, sementara dua pertiga penjualan seluler berasal dari iklan seluler, mencapai 362 miliar Dolar AS (Rp5.631,11 triliun).
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan 2022.