Mengenal Apa Itu Smart Farming, Istilah yang Disebut Gibran dalam Debat Cawapres

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 12:43 WIB
Mengenal Apa Itu Smart Farming, Istilah yang Disebut Gibran dalam Debat Cawapres
Gibran dalam sesi debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita tetap menginduk ke 17 prioritas ini. Kepala Bappeda juga sudah memaparkan Solo merupakan kota yang cepat maju dan unggul," kata Gibran, dikutip dari Suara Surakarta - jaringan Suara.com.

Ia mengatakan Kota Solo sudah ada pembangunan fisik yang monumental sehingga ke depan pemerintah ingin fokus juga ke pembangunan nonfisik.

Sebagai contoh, dikatakannya, Solo tidak punya lahan pertanian. Dalam hal ini, ia berharap agar instansi terkait dengan melibatkan kaum muda bisa mulai menerapkan smart farming atau pertanian berbasis digital.

"Kami ingin Dispangtan (Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan) Kota Surakarta, Technopark, BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) coba ke depan fokus smart farming," jelas dia.

Upaya tersebut juga perlu melibatkan perguruan tinggi setempat, diantaranya UNS, UMS, dan Unisri.

Ia mengatakan pada penerapan tersebut, bisa dengan memanfaatkan internet of things (IoT) untuk mengecek ph tanah, mekanisasi, dan pemanfaatan drone untuk menyemprot pestisida.

Menurut dia, langkah tersebut sekaligus untuk memanfaatkan bonus demografi.

"Solo itu kan tidak punya lahan, sedangkan kiri kanan kita punya lahan. Kita punya anak muda yang banyak, yang mungkin sekarang belum tertarik di bidang pertanian. Kami ingin isi kekosongan itu dengan smart farming, melibatkan anak muda lewat smart farming," paparnya.

Dengan langkah awal tersebut, ia ingin ke depan Solo bisa menjadi pusat riset dan pelatihan.

Baca Juga: Candaan Cak Imin ke Tom Lembong usai Disebut-sebut Gibran: Ada yang Rindu Rupanya

"Intinya kami ingin banyak anak muda terlibat, meski Solo tidak punya lahan pertanian, tidak punya sumber air, kita harus sumbangkan pemikiran kita, jadi pusat riset, pelatihan. Jangan sampai Technopark mangkrak, cuma jadi tempat karantina COVID-19," tegas Gibran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI