Terakhir dan juga tidak kalah penting, Derek juga mengingatkan peran perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam menangkal kejahatan siber.
Hal ini dimulai dengan menciptakan budaya ketahanan siber (cyber resilience)—menjadikan keamanan siber tugas tiap orang—dengan menerapkan inisiatif yang terus berlangsung seperti program pendidikan keamanan siber di seluruh perusahaan dan aktivitas yang lebih terfokus seperti tabletop exercise untuk para eksekutif.
Menemukan cara untuk memperkecil kesenjangan tenaga ahli keamanan siber, seperti memanfaatkan kumpulan talenta baruuntuk mengisi lowongan yang tersedia, dapat membantu perusahaan menavigasi kombinasi antara staf TI dan keamanan yang terlalu banyak bekerja serta lanskap ancaman yang terus berkembang. Berbagi ancaman akan menjadi lebih penting di masa depan karena akan membantu mobilisasi perlindungan yang cepat.