Indonesia Masuk Negara dengan Kekerasan Digital Tertinggi

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 17 Maret 2024 | 09:05 WIB
Indonesia Masuk Negara dengan Kekerasan Digital Tertinggi
Ilustrasi stalker. [Freepik/Dragana_Gordic]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Iran masuk lima besar pada tahun sebelumnya dan tetap bertahan.

Jika dibandingkan dengan 2021, 10 negara yang terkena dampak terbesar tidak banyak berubah.

Meskipun Jerman turun dari peringkat tujuh menjadi peringkat 10, Saudi Ariba (peringkat kedelapan pada tahun 2022) tidak terkena dampak paling parah tahun ini.

Negara Pengguna yang terdampak:

  1. Rusia 9,890
  2. Brazil 4,186
  3. India 2,492
  4. Iran 1,578
  5. Turki 1,063
  6. Indonesia 871
  7. Amerika Serikat 799
  8. Yemen 624
  9. Meksiko 592
  10. Jerman 577

Spektrum pelecehan beragam, dengan lebih dari sepertiga (39 persen) responden di seluruh dunia melaporkan pengalaman kekerasan atau pelecehan yang dilakukan oleh pasangannya saat ini atau sebelumnya.

Dari mereka yang ditanyai untuk laporan ini, 23 persen orang di seluruh dunia mengungkapkan
bahwa mereka pernah mengalami semacam penguntitan online dari seseorang yang baru saja mereka kencani.

Ilustrasi Hacker (Pexels/Mikhail Nilov)
Ilustrasi Hacker (Pexels/Mikhail Nilov)

Selain itu, secara keseluruhan 40 persen melaporkan pernah atau diduga mengalami penguntitan.

Di sisi lain, 12 persen mengaku memasang atau mengatur parameter pada ponsel pasangannya, sementara sembilan persen mengakui menekan pasangannya untuk memasang aplikasi pemantauan.

Namun demikian, gagasan memantau pasangan tanpa sepengetahuan mereka tidak disetujui oleh sebagian besar individu (54 persen), yang mencerminkan sentimen umum terhadap perilaku tersebut.

Baca Juga: Waspadai Phising Manfaatkan Momen Oscar

Mengenai sikap terhadap pemantauan aktivitas online pasangannya secara konsensual, 45 persen responden menyatakan ketidaksetujuannya, dan menyoroti pentingnya hak privasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI