Telkom Minta Pemerintah Turun Tangan Urus Starlink: Kami Tidak Bisa Bendung Teknologi Ini

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 30 Mei 2024 | 19:22 WIB
Telkom Minta Pemerintah Turun Tangan Urus Starlink: Kami Tidak Bisa Bendung Teknologi Ini
Telkomsat x Starlink. [Telkom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bogi bercerita, Starlink adalah perusahaan internet yang tumbuh dengan cepat. Di tahun 2022 lalu, Telkom mulai merintis kerja sama dengan Starlink untuk layanan backhaul yang mendukung para operator-operator telekomunikasi.

"Tidak lama setelah itu, di tahun 2024 mereka sudah mengembangkan layanan langsung ke konsumen," imbuhnya.

"Starlink berhubungan langsung dengan masyarakat tanpa melalui kami, dan proses berlangganan daripada masyarkat ke Starlink itu melalui platform atau melalui media internet. Jadi langsung subscribe di portal Starlink," pungkasnya.

Pengusaha lokal keluhkan Starlink

Pengusaha satelit lokal mengeluhkan harga Starlink milik Elon Musk yang menyediakan internet lebih murah. Bahkan bisnis satelit milik perusahaan lokal terancam mati setahun lagi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Satelit Indonesia (Sekjen ASI), Sigit Jatiputro mengutarakan, harga Starlink lebih murah apabila dibandingkan pemain lokal.

Ia mencontohkan, harga lokal yang paling murah untuk layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) unlimited milik pengusaha lokal bisa Rp 3,5 juta per bulan. Sedangkan harga internet Starlink hanya dijual Rp 750 ribu.

"Bisa dihitung berapa kali lipat perbedaan harganya," kata Sigit saat ditemui di kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta pada Rabu (29/5/2024).

Selain itu, harga perangkat Starlink juga dinilainya lebih murah karena dibanderol Rp 7,8 juta yang kini diskon menjadi Rp 4.680.000. Sedangkan harga perangkat milik pengusaha lokal paling murah Rp 9,1 juta.

Baca Juga: Perbedaan Broadband dan Dedicated Internet, Mana yang Lebih Baik?

Melihat harga Starlink lebih murah, Sigit mengakui kalau perusahaan milik Elon Musk itu bakal mengancam pemain lokal. Meskipun baru hadir 1-2 minggu di Indonesia, ia blak-blakan bisnis satelit lokal sudah terasa mulai menurun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI