Usai PDN dan Inafis Polri, Giliran BAIS TNI Alami Kebocoran Data

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 25 Juni 2024 | 10:51 WIB
Usai PDN dan Inafis Polri, Giliran BAIS TNI Alami Kebocoran Data
Dugaan kebocoran data BAIS TNI. [Akun X @FalconFeedsio]

Suara.com - Dugaan kasus kebocoran data kembali terjadi. Setelah Pusat Data Nasional dan Inafis Polri, giliran Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang menjadi korbannya.

Informasi ini ditemukan oleh akun @FalconFeedsio yang juga mengungkap dugaan kebocoran data Inafis Polri. Bahkan kasus BAIS TNI juga dilakukan oleh hacker yang sama bernama MoonzHaxor di situs BreachForums.

"Indonesian Intelligence Agency Data Breach. Leaked by: MoonzHaxor on BreachForums," tulis akun X atau Twitter @FalcomFeedsio, dikutip Selasa (25/6/2024).

Dalam cuitannya, hacker MoonzHaxor telah mengunggah file yang diduga milik BAIS TNI. Adapun kebocoran data yang mencakup sampel file dengan beragam data yang tersedia untuk dijual.

Namun peretas MoonzHaxor tidak menyebutkan nominal berapa tebusan untuk membayar data intelijen tersebut.

Akun Falcom Feeds juga mengatakan kalau kasus serupa pernah terjadi di tahun 2021, di mana kebocoran data dilakukan oleh kelompok hacker asal China. Korbannya adalah Badan Intelijen Negara.

"Pelanggaran ini menyusul kejadian serupa pada tahun 2021 di mana jaringan internal Badan Intelijen Negara dibobol oleh kelompok Tiongkok," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyatakan Tim Siber TNI masih memeriksa dan mendalami dugaan peretasan data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Oleh karenanya, Nugraha pun belum dapat membenarkan ataupun membantah dugaan peretasan itu.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Lumpuh Dibobol Hacker, Dulu Pernah Diingatkan Anies Saat Debat Capres

"Terkait (informasi) akun X Falcon Feed yang menyiarkan bahwa data BAIS TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan mendalam oleh Tim Siber TNI," kata Kapuspen TNI, dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2024).

Kebocoran data Inafis dan serangan siber PDN

Sebelumnya Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengakui ada kebocoran data INAFIS (Automatic Fingerprint Identification System) yang dimiliki Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Hal ini dia ungkapkan usai BSSN melakukan koordinasi dengan Polri. Menurut Hinsa, kepolisian pun mengakui ada kebocoran data, tetapi itu adalah data lama.

"Jadi tentu kami cross-check, kami konfirmasi dengan Kepolisian. Apa benar ini data kalian? Mereka bilang itu ada data, memang data lama. Itu sementara jawaban mereka," kata Hinsa saat konferensi pers di Kantor Kominfo yang dipantau virtual, Senin (24/6/2024).

Di sesi yang sama, Hinsa juga mengungkapkan kalau Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkena serangan siber ransomware.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI