Sebaliknya, HyperOS mengambil pendekatan yang lebih efisien. Meskipun mempertahankan opsi penyesuaian yang disukai pengguna MIUI, HyperOS memperkenalkan desain yang lebih bersih dan minimalis.
Tampilan dan nuansa keseluruhan HyperOS lebih kohesif. Antarmukanya lebih halus dan responsif, menawarkan pengalaman pengguna tanpa batas yang terasa modern dan efisien.
![Ilustrasi hp Xiaomi. [N.Tho.Duc/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/16/42751-ilustrasi-hp-xiaomi.jpg)
4. Daya tahan baterai
Daya tahan baterai merupakan pertimbangan penting bagi pengguna ponsel dan MIUI telah menerapkan berbagai pengoptimalan untuk meningkatkan kinerja baterai.
Fitur seperti mode Battery Saver dan Adaptive Battery efektif dalam mengelola konsumsi daya, namun pengguna terkadang melaporkan ketidakkonsistenan dalam masa pakai baterai.
HyperOS mengatasi permasalahan tersebut dengan peningkatan signifikan dalam manajemen daya. Sistem operasi dirancang agar lebih hemat energi, dengan manajemen aplikasi latar belakang yang cerdas, dan teknik pengoptimalan baterai yang ditingkatkan.
5. Integrasi ekosistem
Ekosistem Xiaomi tidak hanya mencakup smartphone, tetapi juga perangkat smart home, jam tangan pintar, dan produk IoT lainnya.
MIUI telah memfasilitasi integrasi tanpa batas dengan perangkat ini, memungkinkan pengguna untuk mengontrol gadget smart home secara langsung dari ponsel.
Baca Juga: Apa Itu ShareMe di HP Xiaomi? Bisa Transfer File secara Offline
Namun, HyperOS membawa integrasi ekosistem ke tingkat berikutnya. Sistem operasi baru ini dirancang untuk memberikan integrasi yang lebih erat dengan rangkaian produk Xiaomi.
HyperOS juga mendukung fitur IoT yang lebih canggih, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi pengguna yang banyak berinvestasi di ekosistem Xiaomi.
Meskipun MIUI telah menjadi sistem operasi yang disukai pengguna Xiaomi selama bertahun-tahun, HyperOS mengembangkan kekuatannya dan mengatasi kelemahan MIUI.
Itulah beberapa perbedaan antara MIUI dan HyperOS milik Xiaomi.