Korea Selatan Mulai Bidik Pasar Indonesia, Ada Potensi di Sektor Digital

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2025 | 20:33 WIB
Korea Selatan Mulai Bidik Pasar Indonesia, Ada Potensi di Sektor Digital
Ilustrasi transformasi digital. [Antoni Shkraba/Pexel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia dianggap memiliki potensi besar di sektor teknologi untuk dikembangkan. Peluang ini pun mulai dilirik perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Arasoft.

CEO Arasoft, Kang Juong-hyon menyatakan kalau sektor teknologi edukasi Indonesia menjadi potensi menarik untuk dikembangkan. Faktornya yakni karena Indonesia adalah negara kepulauan serta karakteristik demografi.

"Indonesia memiliki banyak populasi dan banyak pulau. Indonesia harus menjadi salah satu negara terbaik dan tercepat untuk transformasi digital," katanya dalam siaran pers, dikutip Kamis (12/6/2025).

Selain itu Indonesia juga memiliki karakter penduduk dengan semangat belajar tinggi, khususnya di kalangan generasi muda. Potensi inilah yang membuat mereka melirik pasar Indonesia di sektor digital.

Berangkat dari sana, Kang Juong-hyon menyebut kalau Arasoft sudah menanamkan investasi sebesar 1 juta Dolar AS atau sekitar Rp 16,2 miliar di Indonesia sejak tahun 2019.

"Setidaknya 1 juta Dolar AS, kami sudah berinvestasi hingga hari ini," lanjut dia.

Ia juga mengungkapkan perbedaan antara Korea Selatan dengan Indonesia. Kang Juong-hyon menilai kalau negara mereka memang sudah lebih dulu mengembangkan, tetapi Indonesia juga bisa berpotensi melakukan hal serupa.

"Di Indonesia saya kira kami memiliki potensi besar dalam penerapan teknologi ini," umbarnya.

Dari alasan inilah Arasoft mengumumkan kerja sama dengan IPB Press untuk sektor pendidikan dan Pemerintah Kota Tangerang selaku perwakilan pemerintahan.

Baca Juga: Viral dan Vital: Memaknai Ulang Nasionalisme dalam Pendidikan Digital

Dalam kerja sama dengan penerbit di bawah naungan IPB University itu, Arasoft akan mengonversi lebih dari 100 judul akademik menjadi buku teks digital interaktif berbasis EPUB 3.0.

Nantinya seluruh konten dikembangkan dan diterbitkan dengan menggunakan ekosistem end-to-end EPUB 3.0 milik Arasoft meliputi Namo Author (authoring tool), pasar eBook EPUB 3.0 (pertama di Indonesia yang segera diluncurkan tahun ini), serta Dabonda (viewer lintas-perangkat untuk pengalaman membaca interaktif).

Inisiatif ini bertujuan mempercepat transformasi digital penerbitan akademik dan memperluas akses setara terhadap sumber daya ilmiah bagi mahasiswa dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia.

Kang Juong Hyon menyatakan kalau kerja sama ini bukanlah sekadar proyek, melainkan awal dari kesempatan lebih luas untuk membawa teknologi EPUB 3.0 Arasoft ke universitas universitas di seluruh Indonesia.

"Kami berterima kasih atas kesempatan berkontribusi pada kemajuan ekosistem akademik dan penerbitan Indonesia melalui kolaborasi bermakna ini, yang kami yakini akan menjadi katalisator transformasi EPUB 3.0 di dalam dan luar negeri. Kami menantikan pendalaman kemitraan dengan IPB Press di masa mendatang," beber Kang Juong Hyon.

Arasoft juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang. Lewat penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU), kolaborasi ini menjadi inisiatif tingkat pemerintahan pertama di Indonesia yang mengadopsi penuh teknologi EPUB 3.0 untuk dokumentasi publik dan komunikasi dengan warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI