Donor Ginjal Jenazah, Kunci Atasi Krisis Transplantasi Ginjal di Indonesia?

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 26 November 2024 | 15:39 WIB
Donor Ginjal Jenazah, Kunci Atasi Krisis Transplantasi Ginjal di Indonesia?
Ilustrasi inovasi medis dalam prosedur transplantasi ginjal, yang menunjukkan teknologi canggih seperti lengan robotik bedah, tampilan augmented reality untuk panduan dokter, dan ruang operasi berteknologi tinggi dengan layar holografik yang menampilkan vital pasien dan pencitraan ginjal [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu tantangan terbesar dalam transplantasi ginjal pada anak adalah pencarian pendonor yang cocok karena perlu menyesuaikan ukuran ginjal dan dosis imunosupresan yang cocok dengan kondisi tubuh anak yang masih berkembang.

Selain itu, terapi pengganti ginjal seperti cuci darah (hemodialisis) atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) juga menjadi alternatif, meski tidak optimal dalam jangka panjang.

Transplantasi ginjal pada anak memerlukan alat yang disesuaikan dengan ukuran tubuh mereka, baik untuk hemodialisis maupun CAPD, sehingga menambah kompleksitas prosedur dan memerlukan perhatian khusus dari spesialis anak.

RS Siloam ASRI menyediakan layanan CAPD, namun penggunaan terapi pengganti ginjal harus dipertimbangkan dengan cermat karena berdampak pada tumbuh kembang anak. Setelah transplantasi, harapan utamanya anak-anak dapat beraktivitas tanpa batasan perawatan medis intensif.

Standar prosedur tinggi

Keberhasilan transplantasi ginjal di RS Siloam ASRI didukung standar prosedur tinggi, protokol ketat untuk seleksi pendonor dan penerima ginjal, serta prosedur medis yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Keberhasilan transplantasi ginjal juga didukung kerja sama tim medis multidisiplin, termasuk dokter spesialis nefrologi, urologi, ahli anestesi, ahli radiologi, jantung, paru, perawat, ahli gizi, dan semua unsur.

Meskipun RS Siloam ASRI telah meraih banyak kesuksesan dalam transplantasi ginjal, berbagai tantangan tetap ada misalnya keterbatasan jumlah ginjal.

Saat ini, jumlah pasien gagal ginjal yang membutuhkan transplantasi ginjal sangat tinggi, sementara jumlah pendonor yang tersedia sangat terbatas.

Baca Juga: Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah

"Menumbuhkan kesadaran dalam upaya mengatasi masalah donor ginjal yang terbatas, masyarakat perlu memahami tentang pentingnya donor ginjal dari jenazah, yang meskipun sudah diatur dalam undang-undang, masih kurang diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Ginjal - Hipertensi) Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI