Dengan menganalisis dan meniru pola email yang sah, email phishing yang dihasilkan AI dapat melewati deteksi perangkat lunak keamanan.
![Ilustrasi keamanan siber. [Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/30/13569-ilustrasi-keamanan-siber.jpg)
Algoritme pembelajaran mesin dapat menguji dan menyempurnakan kampanye phishing secara real time, meningkatkan tingkat keberhasilannya dan membuatnya semakin canggih.
4. Mengapa pengalaman saja tidak cukup
Tingkat realisme dan personalisasi yang dapat dicapai AI dapat mengalahkan skeptisisme yang membuat para profesional berpengalaman tetap waspada.
Selain itu, serangan yang dihasilkan AI sering kali mengeksploitasi psikologi manusia, seperti urgensi, ketakutan, atau otoritas, yang menekan karyawan untuk bertindak tanpa memeriksa ulang keaslian permintaan.
5. Memerangi phishing yang dipebantukan oleh AI
Organisasi harus mengadopsi pendekatan proaktif dan berlapis yang menekankan keamanan siber komprehensif.
Pelatihan kesadaran keamanan siber yang berfokus pada AI secara berkala dan terkini sangat penting bagi karyawan, membantu mereka mengidentifikasi tanda-tanda halus phishing dan taktik berbahaya lainnya.
Di samping itu, bisnis harus menerapkan alat keamanan andal yang mampu mendeteksi anomali dalam email, seperti pola penulisan tidak biasa atau metadata yang mencurigakan.
Baca Juga: Mahfud MD Tanya AI Demi Cari Tahu Pemilik Pelat Nomor RI 36, Hasilnya Bikin Kaget