Sejarah di Balik Helm Bertanduk Viking: Bukan dari Medan Perang, Tapi Panggung Opera

Agung Pratnyawan Suara.Com
Rabu, 15 Januari 2025 | 16:45 WIB
Sejarah di Balik Helm Bertanduk Viking: Bukan dari Medan Perang, Tapi Panggung Opera
Ilustrasi bangsa Viking dengan helm bertanduk. [Pixabay]

Ditempa seluruhnya dari perunggu, helm ini, yang meliputi pelengkap seperti tanduk yang bengkok menyerupai tanduk banteng, mungkin tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran sebenarnya. Sebaliknya, helm ini mungkin memiliki makna keagamaan.

Akan tetapi, ini tidak ada hubungannya dengan Zaman Viking.

Bagaimana Bangsa Viking Dikenal dengan Helm Ini?

Penggambaran Viking bertanduk ini berasal dari tahun 1800-an, sebuah era yang ditandai oleh renungan kreatif seniman Skandinavia seperti Gustav Malmström dari Swedia.

Para seniman ini, mungkin didorong oleh bakat artistik dan sedikit imajinasi, memperkenalkan tutup kepala bertanduk yang sekarang menjadi ikon pada penggambaran mereka tentang perampok bertingkat.

Ilustrasi Malmström, yang ditampilkan dalam buku The Saga of Frithiof tahun 1820 , menawarkan sekilas ke dalam kerajaan tempat para raja mengenakan helm yang dihiasi dengan tanduk lateral kecil dan bahkan sayap naga.

Simbolismenya jelas yakni helm-helm ini sarat dengan koneksi mistis, yang menghubungkan para prajurit dengan kerajaan monster legendaris.

Asal mula kaitan helm bertanduk dengan bangsa Viking dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-19.

Selama periode ini, komposer ternama Richard Wagner merilis siklus opera ambisiusnya, Der Ring des Nibelungen (umumnya disebut sebagai "Siklus Cincin"), yang berlatar belakang kisah-kisah Nordik kuno.

Baca Juga: Penemuan Jimat Kuno Ubah Pemahaman Sejarah Awal Kekristenan di Eropa

Di balik layar, perancang kostum Carl Emil Doepler menghidupkan karakter-karakter opera dengan menghiasi mereka dengan helm bertanduk.

Tanpa mereka sadari, hiasan artistik ini akan menjadi fondasi bagi stereotip yang terus-menerus dan memikat. 

Apa Artinya helm bertandu Viking

Tidak ada arti yang jelas. Namun ada kemungkinan ini hanya kecenderungan manusia untuk meromantisasi dan memitologikan masa lalu.

Daya tarik mitos dan legenda, yang dijalin dengan kegembiraan penemuan sejarah, sering kali membentuk persepsi populer tentang tokoh dan zaman sejarah.

Gambaran populer tentang prajurit Viking yang gagah perkasa, yang dihiasi dengan helm bertanduk yang ganas, telah terukir dalam kesadaran kolektif kita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI