Studi ini memperkirakan sekitar 67 miliar ton belerang dilepaskan ke atmosfer, jauh di bawah estimasi sebelumnya.
Musim Dingin yang Tidak Separah Dugaan
Dengan pelepasan belerang yang lebih kecil, dampak musim dingin ternyata tidak seburuk yang dibayangkan.
Suhu memang turun, tetapi tidak terlalu drastis. Selain itu, iklim kembali normal lebih cepat dari yang diperkirakan.
Hal ini mungkin menjelaskan mengapa seperempat kehidupan di Bumi masih berhasil bertahan setelah peristiwa bencana ini.
Tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang tersisa menemukan cara untuk pulih lebih cepat dari yang sebelumnya diyakini.
Apa Artinya Bagi Kita?
Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kepunahan massal, tetapi juga membuka diskusi tentang ketahanan Bumi terhadap peristiwa ekstrem.
Dampak asteroid Chicxulub adalah salah satu peristiwa paling dramatis dalam sejarah planet kita, tetapi hasil studi ini menunjukkan bahwa kehidupan memiliki cara luar biasa untuk bertahan dan pulih.
Baca Juga: Wow! Ada Platform Live Streaming Luar Angkasa Pertama di Dunia dengan Resolusi 4K
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications, memberikan bukti baru yang mengubah cara kita memandang salah satu misteri terbesar dalam sejarah Bumi.
Jadi, apakah belerang benar-benar membunuh dinosaurus? Jawabannya mungkin lebih kompleks dari yang kita kira.
Yang pasti, studi ini menegaskan satu hal. Ilmuwan masih terus mencari jawaban untuk memahami sepenuhnya apa yang terjadi di masa lalu dan apa yang dapat kita pelajari darinya.