Philip Almond dari Universitas Queensland di Australia menyebut bahwa penulisan Alkitab adalah rumit dan bermasalah. Hal ini karena sulit untuk melakukan identifikasi penulis.
Pasalnya, Alkitab yang asli ditulis dalam bahasa kuno Ibrani, Aram dan Yunani. Alkitab kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada abad ke-14.
Muncul kemudian Alkitab Wycliffe yang diterjemahkan oleh teolog Universitas Oxford, John Wycliffe dan Vulgate. Selanjutnya muncul Alkitab karya William Tyndalle di tahun 1526.
Setelah Alkitab Tyndale, Alkitab Raja James menyusul di tahun 1611 dan digunakan hingga saat ini di hampir seluruh dunia.