Suara.com - Netizen ramai mengunggah meme Pertamax di media sosial, terutama X. Pertamax bahkan trending di X dalam dua hari terakhir.
Pantauan melalui Trends24.in, Pertamax trending mulai Selasa (25/02/2025) siang. Lebih dari 24 jam, Pertamax kembali trending pada Rabu (26/02/2025) usai dicuitkan lebih dari 230 ribu kali.
Saking hebohnya, pembahasan Pertamax bahkan menempati Longest Trending (Trending Terlama) Worldwide atau skala global di X dalam 12 jam terakhir. Ini berarti isu Pertamax bisa dibilang 'go international'. Beberapa pembahasan yang trending yaitu Pertamax, Pertamina, Pertalite, dan SPBU. Apabila digabung, keempat topik sudah dicuitkan lebih dari 1 juta kali.
Pertamax trending setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Petinggi PT Pertamina Patra Niaga resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2013.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar mengungkap bahwa Niaga Riva Siahaan membeli Pertalite dan dioplos menjadi Pertamax.

"Dalam pengadaan produk kilang yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian atau pembayaran untuk RON 92. Padahal sebenarnya yang dibeli adalah RON 90 atau lebih rendah, kemudian dilakukan blending di depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan atau bertentangan dengan ketentuan yang ada," kata Abdul Qohar pada Selasa (25/02/2025).
Sebagai referensi, RON 90 dikenal sebagai Pertalite sementara RON 92 merupakan BBM Pertamax. Netizen lantas ramai mengunggah meme untuk menyindir kasus korupsi petinggi Pertamina. Sebagian turut mengeluhkan kualitas Pertamax yang dinilai kini semakin boros. Pertamina sendiri mengklaim bila Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
"Narasi oplosan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kejaksaan," ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dikutip dari Antara.
Melalui keterangan resminya, perusahaan menegaskan tidak ada pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax. Kualitas Pertamax dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah yakni RON 92.
"Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, Selasa (25/2/2025).