3 Istilah Penting Seputar Data Center yang Wajib Anda Tahu di Era Digital

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 18:33 WIB
3 Istilah Penting Seputar Data Center yang Wajib Anda Tahu di Era Digital
Ilustrasi ChatGPT pusat data sebagai infrastruktur digital [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut International Data Corporation (IDC), sebuah data center dikategorikan sebagai hyperscale jika memiliki luas fisik minimal 10.000 kaki persegi (929 meter persegi)—setara dengan dua lapangan basket ukuran standar.

Sementara itu, Synergy Research Group menekankan bahwa hyperscale bukan hanya tentang ukuran, tetapi juga tentang kemampuan untuk secara otomatis meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan serta efisiensi dalam penggunaan energi.

Dengan kata lain, hyperscale data center dirancang untuk menangani beban kerja dalam skala besar dengan tingkat skalabilitas yang ekstrem, memungkinkan pemrosesan ratusan terabyte data secara efisien.

Ke depan, semua data center di Microsoft’s Indonesia Central Region dibangun dengan kapabilitas hyperscale.

Setelah beroperasi, Indonesia Central—yang membutuhkan sekitar 5,4 juta jam kerja untuk pembangunannya—akan memberdayakan berbagai sektor industri untuk memproses workload cloud dan AI dengan aman serta real-time sesuai dengan kebutuhan operasional mereka.

3. Latency

Dengan hadirnya Cloud Region dan infrastruktur hyperscale, muncul istilah lain yang tak kalah penting yakni latency.

Latency memainkan peran krusial dalam pengalaman digital sehari-hari dan operasional bisnis.

Pernahkah pengguna mengalami audio yang tertinggal saat panggilan video? atau transaksi online yang terasa lambat? Semua itu disebabkan oleh tingginya latency.

Baca Juga: Bersih-Bersih Ruang Digital, Kominfo Blokir DigitalOcean Karena Ini

Secara sederhana latency adalah waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari perangkat pengguna ke data center dan kembali lagi.

Semakin jauh jarak data center, semakin lama waktu responsnya. Latency yang rendah memastikan komunikasi real-time tanpa jeda.

Dalam dunia bisnis, latency memiliki dampak besar, terutama bagi sektor manufaktur—kontributor terbesar terhadap PDB Indonesia.

Di industri ini, latency menentukan seberapa cepat data dapat berpindah antara mesin, sistem, atau sensor untuk diproses.

Latency rendah memungkinkan komunikasi yang lebih cepat antarperangkat, yang berdampak pada efisiensi operasional.

Pemrosesan data tepat waktu ini juga membantu dalam hal pemeliharaan prediktif untuk mencegah kerusakan peralatan secara tiba-tiba sehingga memperpanjang siklus hidup alat-alat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI