Riset: Indonesia Dapat Skor Terendah Adopsi 5G tapi Berpeluang Melesat Berkat Spektrum

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 14:02 WIB
Riset: Indonesia Dapat Skor Terendah Adopsi 5G tapi Berpeluang Melesat Berkat Spektrum
Riset: Indonesia Dapat Skor Terendah Adopsi 5G. [Kearney]

Carlos Oliver Mosquera melihat, jika regulator dapat merilis spektrum ini secara bersih, hal ini akan menjadi perubahan besar.

Riset: Indonesia Dapat Skor Terendah Adopsi 5G. [Kearney]
Riset: Indonesia Dapat Skor Terendah Adopsi 5G. [Kearney]

Menurutnya, hal ini memungkinkan karena semua spektrum tersebut merupakan alokasi greenfield.

"Dengan demikian, operator dapat memperoleh spekturum berkualitas tinggi yang akan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan, tambah dia.

Indeks tahun ini menunjukkan bahwa penetrasi 5G meningkat, tetapi komersialisasi melambat.

Negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Singapura menduduki lima besar dan penetrasi di Malaysia melebihi 50 persen.

Amerika Serikat (skor Indeks 8.3) mempertahankan posisi nomor satu berkat ketersediaan dan penetrasi 5G yang tinggi, penawaran komersial yang ambisius oleh operator termasuk sejumlah API canggih, dan munculnya ekosistem digital.

Australia (7.4) mempertahankan penetrasi tinggi meskipun komersialisasi melambat.

Infrastruktur yang kuat dan fokus pada jaringan privat telah menjadikan Australia tetap kompetitif.

Spanyol (7.3) memiliki penetrasi 5G yang tinggi. Kemitraan strategis Spanyol dan investasi dalam API jaringan telah memungkinkan komersialisasi 5G yang sukses, sehingga menjadikan Spanyol sebagai pemimpin di Eropa.

Baca Juga: Realme Siap Kenalkan HP 5G Murah Terbaru di Indonesia, Siap Tandingi Samsung Galaxy A06?

Singapura (7.3) mendapat manfaat dari fokus strategis pada kesiapan digital dan penerapan low-band.

Investasi Singapura dalam infrastruktur Smart City) dan integrasi layanan digital telah mendorong adopsi 5G secara luas, dan menempatkannya sebagai pemimpin regional.

Finlandia (7.1) telah mencapai penetrasi yang baik dengan ekosistem digital yang matang dan cakupan 5G yang kuat.

Jika melihat ke negara-negara di Asia Tenggara, pertumbuhan teknologi 5G beragam.

Adopsi 5G masih menjadi tantangan bagi Indonesia, dengan tingkat penetrasi hanya 2 perseb sejak diluncurkan pada 2021.

Hal ini disebabkan oleh jumlah stasiun pemancar dan jaringan fiber optic yang tidak memadai serta ketersediaan frekuensi yang terbatas.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI