"Kesadaran ini menunjukkan bahwa meskipun optimis, anak muda tetap realistis dan terdorong untuk membekali diri dengan keterampilan yang sesuai untuk menghadapi perubahan dunia kerja," papar Kim.
Dari sana, 70 persen anak muda mengaku berminat untuk meningkatkan kemampuan mereka serta mempelajari lebih lanjut soal teknologi AI.
Selain itu, lebih dari separuh responden di Asia Tenggara, termasuk 65 persen anak muda Indonesia, juga merasa bahwa AI berpotensi mengubah bidang pekerjaan mereka secara signifikan di masa depan.