Hingga 2025, Cakupan Internet 5G Indonesia Baru 4,44 Persen

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 21:38 WIB
Hingga 2025, Cakupan Internet 5G Indonesia Baru 4,44 Persen
Ilustrasi 5G. (Pixabay/Hassan)

Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan capaian internet di Indonesia untuk tahun 2025, mulai dari jaringan 4G hingga 5G.

Nezar menyampaikan kalau selama ini kolaborasi Pemerintah bersama ekosistem industri telekomunikasi nasional telah menghasilkan pencapaian terbesar dalam pembangunan infrastruktur digital.

Salah satu kerja sama Pemerintah dengan para pelaku industri yakni kolaborasi Komdigi dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) demi pencapaian target Blueprint Broadband Indonesia 2014.

Wamenkomdigi Nezar Patria saat konferensi pers di Kantor Komdigi, Jakarta, Rabu (16/4/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
Wamenkomdigi Nezar Patria saat konferensi pers di Kantor Komdigi, Jakarta, Rabu (16/4/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]

“Mastel turut andil dalam penyusunan Blueprint Broadband Indonesia 2014 yang menjadi fondasi pemerataan akses internet hingga pelosok negeri," kata Nezar, dikutip dari siaran pers Komdigi, Senin (28/4/2025).

Berkat kolaborasi ini, Nezar menyampaikan per 2025 ini mereka berhasil mencapai 97,45 persen cakupan 4G di wilayah pemukiman Indonesia.

Dirinya pun mengajak MASTEL untuk terus berkolaborasi mengembangkan sektor telekomunikasi dengan mendorong kompetisi yang sehat. Menurutnya, peran MASTEL penting sebagai salah satu lembaga nirlaba yang menjadi wadah pemangku kepentingan industri digital di Indonesia.

Lebih lagi hingga tahun 2025, cakupan internet 5G di Indonesia baru di kisaran 4,44 persen. Sekadar informasi, jaringan 5G pertama kali hadir tahun 2021 lalu.

“Tentu kita perlu terus melanjutkan kolaborasi ini karena pekerjaan belum selesai, terutama untuk meningkatkan cakupan 5G yang saat ini baru di kisaran sekitar 4,44 persen,” ungkapnya.

Sesuai dengan Visi Indonesia Digital (VID) 2045, Pemerintah membangun sektor digital dengan bertumpu pada empat pilar transformasi digital, yaitu infrastruktur digital, masyarakat digital, ekonomi digital dan pemerintahan digital.

Baca Juga: Pemerintah Mau Buat Aplikasi AI untuk Ketahanan Pangan, Selesai Agustus 2025

Perluasan jangkuan Hyper 5G Telkomsel , Jakarta [6/12/2024]. [Suara.com/Dythia]
Perluasan jangkuan Hyper 5G Telkomsel yang digelar di Jakarta [6/12/2024]. [Suara.com/Dythia]

Menurut Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria, Pemerintah menjadikan VID 2045 sebagai kompas menuju Indonesia Emas.

“Yang pertama infrastruktur digital. Kita harus memastikan 100 persen wilayah pemukiman Indonesia terjangkau internet berkecepatan tinggi. Kita berharap bisa sampai ke 100 Gbps dan untuk sampai ke sana saya kira butuh kolaborasi yang cukup intens di ekosistem yang ada di MASTEL,” papar dia.

Untuk pilar masyarakat digital, Nezar Patria menyatakan upaya Kementerian Komdigi meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat agar bisa berpartisipasi lebih aktif dalam adopsi teknologi baru.

“Kemudian tidak kalah pentingnya adalah ekonomi digital, kita harus memperkuat ekosistem ekonomi yang diperkuat oleh pelaku digital dan memberikan perhatian terhadap UMKM yang mengadopsi teknologi baru,” tuturnya.

Sedangkan dalam pilar pemerintahan digital, Nezar Patria menilai arti penting kerja keras di sektor layanan publik agar dapat mengantisipasi perkembangan teknologi yang bergerak cepat.

“Sekarang teknologi bergerak begitu cepat dan kita masih punya sejumlah program digital gap knowledge, termasuk juga di sektor pemerintahan,” imbuh Nezar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI