Waspad Ancaman Siber Drive USB Meningkat, Tercatat 50 Juta Serangan Malware di 2024

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 06:54 WIB
Waspad Ancaman Siber Drive USB Meningkat, Tercatat 50 Juta Serangan Malware di 2024
Ilustrasi Ilustrasi Drive USB, Jumat (2/5/2025). [Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kode tersebut menyusup ke dalam perangkat lunak manajemen akses yang digunakan untuk mengelola file di dalamnya, memungkinkan pencurian file-file rahasia dari partisi aman di dalam drive tersebut.

Selain itu, kode berbahaya ini juga bertindak sebagai worm USB yang menyebarkan infeksi ke perangkat USB lainnya, mengingatkan kita akan semakin canggihnya teknik yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber.

Secara keseluruhan, Kaspersky melaporkan bahwa solusi keamanan yang mereka tawarkan kepada bisnis di Asia Tenggara berhasil memblokir lebih dari 49 juta ancaman lokal selama tahun 2024.

Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan 43 juta serangan yang terdeteksi pada tahun 2023, dengan kenaikan sebesar 15 persen.

Dalam data tersebut, Singapura tercatat sebagai negara dengan lonjakan tertinggi dalam serangan malware offline, dengan peningkatan mencapai 88 persen antara tahun 2023 dan 2024.

Negara-negara lain seperti Malaysia (47 persen), Vietnam (25 persen), Thailand (20 persen), dan Filipina (16 persen) juga mengalami kenaikan signifikan dalam serangan serupa, meskipun Indonesia mencatat sedikit penurunan sebesar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ilustrasi serangan siber, Jumat (2/5/2025). [Pexels]
Ilustrasi serangan siber, Jumat (2/5/2025). [Pexels]

Ancaman malware yang memanfaatkan drive USB dan media yang dapat dilepas menunjukkan kompleksitas dan tingkat kecanggihan yang semakin tinggi.

Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk kawasan Asia Tenggara, menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi organisasi dan bisnis di wilayah ini.

"Dengan meningkatnya insiden serangan siber yang memanfaatkan perangkat offline, organisasi harus tetap proaktif dalam menghadapi ancaman ini," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).

Baca Juga: Teknologi AI Bikin Serangan Siber Makin Berbahaya

"Setiap perusahaan agar memahami risiko-risiko yang ada dan menerapkan langkah-langkah pertahanan yang lebih kuat untuk melindungi data dan informasi penting dari ancaman yang semakin berkembang ini," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI