Selain pengembangan sistem operasi, Xiaomi juga dikabarkan telah membentuk perusahaan terpisah bernama Xring, yang difokuskan untuk merancang dan memproduksi chipset sendiri.
Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Huawei yang kini menciptakan sistem operasi dan chipset sendiri dari keluarganya.
Dengan menguasai seluruh rantai ekosistem dari perangkat keras hingga perangkat lunak, Xiaomi berupaya menciptakan sistem yang mandiri dan tidak bergantung pada pihak luar.
Meskipun proyek HyperOS tanpa layanan Google sedang dalam tahap pengembangan, pengguna perangkat Xiaomi saat ini tidak perlu khawatir.
Perangkat yang beredar saat ini masih sepenuhnya didukung oleh Google Mobile Services dan tidak akan terpengaruh dalam waktu dekat.
Namun, jika HyperOS versi tanpa aplikasi Google benar-benar dirilis ke pasar global, pengguna kemungkinan akan melihat perubahan signifikan pada pengalaman penggunaan.
Di antaranya adalah penggantian aplikasi Google dengan alternatif lokal atau buatan Xiaomi sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan, terutama bagi pengguna yang sangat terbiasa dengan ekosistem Google.
Mengenai HyperOS

HyperOS adalah sistem operasi baru besutan Xiaomi yang dibuat untuk memberikan pengalaman yang lebih ringan, cepat, dan pintar.
Baca Juga: Redmi Note 13 Segera Dapat Update HyperOS Anyar, Tingkatkan Manajemen Baterai
Dirancang dengan pendekatan yang lebih efisien, HyperOS bukan cuma sekadar skin Android biasa, tapi punya optimasi mendalam yang langsung terasa begitu kamu pakai.