Di kuartal pertama (Q1) 2025 perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,6 triliun.
Jumlah ini mengalami peningkatan 2 persen di banding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), EBITDA sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2 persen, dan laba bersih setelah pajak (PAT) sebesar Rp 388 miliar.
Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91 persen.
Rajeev menambahkan, pencapaian kinerja yang baik tersebut karena pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan strategi yang berfokus pada bisnis FMC (Fixed Mobile Convergence).
"Kami juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY," ujarnya.
Kemudian, dia menambahkan, untuk jumlah pelanggan layanan FBB (Fixed Broadband) juga stabil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan.
![XL Axiata luncurlan fitur baru XL Circle, Jakarta, Rabu (13/3/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/12/16360-xl-circle.jpg)
"Hal tersebut merupakan faktor penting untuk terus mendorong dan memperkuat pertumbuhan bisnis FMC kami saat ini dan ke depan," ungkapnya.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran (blended) tetap di kisaran Rp 40 ribu.
ARPU campuran ini tentunya selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.
Baca Juga: Indosat Jadi Operator Ketiga di Dunia Terapkan Teknologi AI Canggih
Selanjutnya, strategi transformasi digital yang dijalankan XL Axiata termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya.