AI Jadi Senjata Rahasia UMKM, DANA Buka Pelatihan Gratis

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 08 Mei 2025 | 09:51 WIB
AI Jadi Senjata Rahasia UMKM, DANA Buka Pelatihan Gratis
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025). [Suara.com/Dythia]

Suara.com - DANA dan Ant International kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dengan menargetkan 5.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk belajar bisnis dengan AI (kecerdasan buatan).

Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan perempuan penyandang disabilitas melalui pelatihan, pendampingan, dan kompetisi bisnis.

Tidak hanya itu, program ini juga membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor UMKM, mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Menurut data Kemenkop UKM pada 2024, terdapat 65 juta UMKM di seluruh Indonesia.

UMKM itu menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja.

Menariknya, lebih dari 60 persen total UMKM tersebut dimiliki dan dikelola oleh wanita.

Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA, percaya bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara.

"Pemberdayaan UMKM, terutama milik perempuan dan penyandang disabilitas, sangat penting untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun sayangnya, masih banyak tantangan yang mereka hadapi," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Dia menambahkan, survei internal kami pada 2024 menunjukkan bahwa 74 persen UMKM perempuan kesulitan mengakses pasar.

Baca Juga: Serat Optik : Tulang Punggung Transformasi Digital Indonesia, Ini Kata Para Ahli

Selain itu, 57 persen mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan.

Sementara itu, 51 persen kesulitan membangun jejaring. Tantangan lain meliputi kurangnya mentoring hingga literasi digital.

"Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM,” lanjutnya.

Sebagai perusahaan teknologi finansial, DANA terus mengoptimalkan teknologi yang aman dan inklusif untuk mengembangkan fitur-fitur yang memberdayakan pengguna, termasuk pelaku UMKM.

Selama dua tahun terakhir, DANA telah berfokus kepada pemanfaatan AI dan mendorong adopsinya oleh pelaku UMKM guna meningkatkan daya saing.

Mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’, SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menghadirkan beragam materi pelatihan, mulai dari teknik pemasaran digital, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Seluruh kurikulum ini dirancang secara matang, komprehensif, dan relevan untuk menjawab tantangan UMKM di masa kini dan mendatang.

SisBerdaya menyasar dua kategori. Kategori pertama adalah mikro untuk usaha dengan pendapatan 10-30 juta rupiah per bulan dan 0-3 karyawan.

Kategori kedua adalah ultra mikro untuk usaha dengan pendapatan 1-10 juta rupiah dan 4-10 karyawan.

Sementara itu, DisBerdaya ditujukan khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.

SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025). [Suara.com/Dythia]
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025). [Suara.com/Dythia]

Tahun ini, peserta DisBerdaya akan disaring melalui beberapa organisasi dan pihak regulator yang berfokus pada pemberdayaan disabilitas.

Seperti Ego Amote, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (atau INKLUSI), Menembus Batas, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Garut.

Wilson Siahaan, Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, selaku mitra penyelenggara program pemberdayaan menjelaskan bahwa DANA dan Ant International memiliki visi dan misi yang selaras dalam meningkatkan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya untuk pengusaha perempuan.

“Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami ingin mengapresiasi semangat kewirausahaan perempuan serta mendukung mereka secara finansial dan dalam peningkatan kapasitas bisnis," katanya.

Di tahun ini, dia menambahkan, pihaknya menargetkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan untuk bergabung dalam program ini.

"Dengan memberikan akses kepada teknologi terbaru, termasuk AI, kami berharap peserta dapat meningkatkan bisnis mereka," ucap Wilson.

Menurutnya, ini akan memperkuat ketahanan usaha dan membuka lebih banyak peluang di pasar global.

"Kami optimistis SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dapat menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan UMKM perempuan, termasuk perempuan penyandang disabilitas, dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal,” jelasnya.

Pendaftaran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dibuka mulai 7-29 Mei 2025.

Setelah pendaftaran, peserta akan diseleksi, dan 180 peserta teratas akan mengikuti program pendampingan dan pelatihan secara daring sebelum mengirimkan proposal bisnis.

Sebanyak 30 peserta dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendampingan intensif secara luring di Jakarta.

Terakhir, para finalis akan menampilkan karya dan potensi bisnisnya untuk dijurikan pada Grand Final yang akan dilaksanakan di bulan Agustus.

Selain pelatihan dan pendampingan bisnis yang telah didapatkan, para pemenang berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah hingga Rp 750 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI