Maka dari itu, bijaklah dalam mengunggah informasi pribadi, meskipun terlihat sepele.
2. Hati-Hati dengan Label Paket Belanja Online
Belanja daring sudah menjadi gaya hidup. Namun, banyak orang lalai memperhatikan label pengiriman di paket mereka.
Padahal, nama lengkap, nomor telepon, dan alamat rumah yang tercantum bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk kejahatan seperti penipuan atau pencurian identitas.
Pastikan untuk merobek, menghapus, atau menghancurkan label paket sebelum membuang kemasannya.
Hal kecil ini bisa menjadi langkah besar dalam melindungi data pribadi.
3. Waspadai Tawaran Voucher atau Hadiah Menggiurkan
Siapa yang tidak tertarik dengan hadiah atau voucher gratis? Namun, tawaran yang meminta data pribadi tanpa sumber yang jelas patut dicurigai.
Bisa jadi itu adalah modus phishing untuk mencuri data penting seperti nomor rekening, KTP, atau OTP.
Baca Juga: Airlangga: RI Berpotensi Raup Devisa 8 Miliar Dolar AS dari Transaksi QRIS Jemaah Haji
Selain berhati-hati terhadap tautan mencurigakan, pastikan perangkat ponsel maupun komputer yang digunakan telah dilengkapi sistem keamanan dan antivirus yang selalu diperbarui.
4. Hindari Transaksi Keuangan via Wi-Fi Publik
Kemudahan akses internet di tempat umum memang menggiurkan. Tapi perlu diingat, jaringan Wi-Fi publik rentan disusupi pihak tak dikenal.
Ini bisa membuka celah bagi pencurian data saat Anda mengakses aplikasi perbankan atau melakukan transaksi keuangan.
Sebaiknya, lakukan transaksi hanya melalui jaringan pribadi yang aman. Bila terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, hindari membuka aplikasi keuangan atau login ke akun penting.
5. Abaikan Customer Service di Luar Platform Resmi