Airlangga: RI Berpotensi Raup Devisa 8 Miliar Dolar AS dari Transaksi QRIS Jemaah Haji

Jum'at, 16 Mei 2025 | 15:55 WIB
Airlangga: RI Berpotensi Raup Devisa 8 Miliar Dolar AS dari Transaksi QRIS Jemaah Haji
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia berpotensi menarik devisa hingga 8 miliar dolar AS per tahun dari transaksi digital jamaah haji dan umrah melalui sistem pembayaran QRIS.

Airlangga menjelaskan kontribusi jamaah Indonesia ke Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah mencapai sekitar 8 miliar dolar AS per tahun. Potensi ekonomi itu bisa dimanfaatkan kembali ke dalam negeri jika transaksi dilakukan menggunakan sistem QRIS yang terhubung antara Bank Indonesia (BI) dan otoritas moneter Arab Saudi.

“Kalau kita siapkan akomodasinya di sana, maka untuk 8 billion (dolar AS) ini sebagian bisa kita tarik pulang lagi ke Indonesia kalau misalnya kita menggunakan QRIS nya BI dengan Bank Central-nya Saudi sehingga jamaah umrah dan haji bayarnya pakai QRIS saja. Jadi, uangnya balik lagi ke Indonesia,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonom Islam Indonesia dikutip Antara, Jumat (16/5/2025).

Airlangga menilai langkah tersebut merupakan bagian dari strategi penguatan ekonomi syariah nasional, khususnya dalam pengembangan industri halal dan integrasi sistem keuangan digital lintas negara.

Sebab, sektor halal merupakan pilar utama pembangunan ekonomi nasional yang terus didorong secara inklusif.

Menurut dia, regulasi produk halal di Indonesia termasuk paling komprehensif di dunia, dengan kewajiban sertifikasi halal yang diatur dalam undang-undang.

“Hal ini menjadikan Indonesia dipercaya sebagai mitra dagang halal oleh negara-negara seperti Brunei Darussalam, Jepang dan Korea Selatan,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sektor makanan dan minuman halal telah menyumbang hampir 40 persen dari total aktivitas ekonomi nasional.

Pemerintah pun terus mendorong peran UMKM dalam ekosistem halal dengan mempermudah proses sertifikasi, termasuk melalui pendekatan deklarasi mandiri secara gratis.

Baca Juga: Alami Gangguan Pernapasan, Calon Haji Asal Maros Selamet Meninggal Dunia di Madinah

Airlangga menyebutkan Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Dengan jumlah penduduk Muslim mencapai hampir 246 juta jiwa dan kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 46,71 persen, potensi tersebut dinilai sangat besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI