Pengalaman ini dikenal sebagai "imersif" karena VR berusaha untuk menipu indra penglihatan dan pendengaran, dan kadang-kadang juga sentuhan, agar pengguna merasa benar-benar hadir di dalam lingkungan virtual.
Hal ini umumnya dicapai melalui penggunaan headset khusus yang dilengkapi dengan layar dan lensa, serta sensor gerak yang melacak pergerakan kepala pengguna.
Bagaimana VR bekerja? Pada dasarnya, sistem VR memproyeksikan gambar tiga dimensi (3D) ke depan mata pengguna dan menyesuaikannya secara real-time sesuai dengan gerakan kepala dan tubuh.
Kontroler tangan atau perangkat lain sering digunakan untuk memungkinkan interaksi dengan objek atau elemen di dalam dunia virtual.
Tujuan utamanya adalah untuk "menghapus" lingkungan fisik di sekitar pengguna dan menggantikannya dengan lingkungan digital yang interaktif dan realistis, entah itu sebuah pemandangan fiksi, simulasi pelatihan, atau rekonstruksi sejarah.