Proliferasi LLM yang dirancang khusus untuk kejahatan dunia maya akan semakin memperkuat jangkauan dan dampak ransomware.
LLM yang dipasarkan di dark web menurunkan hambatan teknis untuk membuat kode berbahaya, kampanye phishing, dan serangan rekayasa sosial, sehingga memungkinkan pelaku yang kurang terampil untuk membuat umpan yang sangat meyakinkan atau mengotomatiskan penyebaran ransomware.
Seiring dengan semakin banyaknya konsep inovatif seperti RPA (Robotic Process Automation) dan LowCode, yang menyediakan antarmuka drag-and-drop yang intuitif, visual, dan dibantu AI untuk pengembangan perangkat lunak, kita dapat melihat potensi para pengembang ransomware menggunakan alat-alat ini untuk
mengotomatiskan serangan serta pengembangan kode baru mereka, sehingga ancaman ransomware menjadi semakin umum.
Menurut Dmitry Galov, Kepala Pusat Penelitian untuk Rusia dan CIS di GReAT Kaspersky, ransomware adalah salah satu ancaman keamanan siber paling mendesak yang dihadapi organisasi saat ini, dengan penyerang menargetkan bisnis dari semua ukuran dan di setiap wilayah.
"Dalam laporan terbaru, kami menyoroti bahwa ada pergeseran yang mengkhawatirkan ke arah eksploitasi titik masuk yang terabaikan,termasuk perangkat IoT, peralatan pintar, dan perangkat keras tempat kerja yang salah konfigurasi atau ketinggalan zaman," katanya dalam keterangan resminya, Selasa (3/6/2025).
Dia menambahkan, titik-titik lemah ini sering kali tidak terpantau, menjadikannya target utama bagi penjahat siber.
![Ilustrasi serangan siber, Jumat (2/5/2025). [Pexels]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/02/97841-ilustrasi-serangan-siber.jpg)
Agar tetap aman, Dmitry Galov mengingatkan, organisasi memerlukan pertahanan berlapis, yakni sistem terkini, segmentasi jaringan, pemantauan waktu nyata, pencadangan yang kuat, dan edukasi pengguna yang berkelanjutan.
"Membangun kesadaran siber di setiap level sama pentingnya dengan berinvestasi pada teknologi yang tepat,” pungkasnya.
Baca Juga: Rahasia Efisiensi Biaya Terungkap: Bagaimana IoT Mengubah Bisnis di Indonesia