Setiap situs menampilkan potongan informasi penting tentang cara hidup, simbolisme, dan ekspresi masyarakat awal yang pernah mendiami Nusantara.
![Platform Kanvas Purbakala. [Google Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/04/84887-kanvas-purbakala.jpg)
“Dari gambar dramatis tentang perburuan di Leang Bulu Sipong, hingga gambar cadas di tebing-tebing Papua yang kini terancam punah, semuanya adalah potongan teka-teki yang membantu kita memahami sejarah manusia,” lanjut Arianne.
Lebih jauh lagi, inisiatif ini tidak hanya mengangkat posisi Indonesia dalam peta arkeologi global, tetapi juga memperluas pemahaman tentang pola migrasi manusia dan perkembangan masyarakat kuno.
“Kami mengundang audiens dari seluruh penjuru dunia untuk ikut menelusuri jejak sejarah ini secara virtual. Harapannya, publik dapat menumbuhkan apresiasi lebih dalam terhadap warisan budaya kita dan mengakui pentingnya peran Indonesia dalam sejarah peradaban manusia,” jelas Arianne.
Ia juga mengarahkan masyarakat untuk mengakses platform tersebut melalui tautan: goo.gle/indonesiarockart.
"Dengan Kanvas Purbakala, Indonesia tak hanya menyimpan warisan nenek moyang, tetapi juga membagikannya kepada dunia dengan teknologi sebagai jembatan lintas zaman," pungkasnya.