Suara.com - Perusahaan teknologi Meta resmi memperkenalkan sejumlah fitur baru ke Instagram. Pembaruan kali ini lebih terfokus pada akun remaja yang berlaku ke semua pengguna, termasuk Indonesia.
Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia, Berni Moestafa menegaskan kalau pembaruan ini menjadi komitmen perusahaan terhadap keamanan remaja di Indonesia.
“Pembaruan keamanan ini, termasuk kontrol pesan yang ditingkatkan dan peringatan keamanan, mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk mencegah interaksi tidak diinginkan dan mendukung keluarga serta remaja di Indonesia, dan juga di seluruh dunia," ungkapnya, dikutip dari siaran pers, Jumat (25/7/2025).
Meta telah menambahkan fitur keamanan baru pada Direct Message (DM) Akun Remaja untuk membantu mereka memahami lebih jauh akun yang mengajaknya bicara serta juga mengenali kemungkinan penipuan.
Kini remaja dapat memilih untuk melihat Tips Keamanan dan memblokir akun, serta melihat bulan dan tanggal akun tersebut bergabung di Instagram. Informasi tersebut akan ditampilkan secara jelas di bagian atas obrolan baru.
Meta juga telah meluncurkan opsi ‘blokir dan laporkan’ yang baru di DM, sehingga pengguna dapat melakukan kedua tindakan tersebut secara bersamaan.
Meskipun Meta selalu mendorong pengguna untuk memblokir dan melaporkan, opsi gabungan ini akan mempermudah proses tersebut dan memastikan akun pelanggar dilaporkan agar dapat ditinjau dan ditindaklanjuti.
Fitur-fitur baru ini melengkapi pemberitahuan keamanan yang ditampilkan untuk mengingatkan pengguna agar berhati-hati terhadap pesan pribadi, serta untuk memblokir dan melaporkan apapun yang membuat mereka tidak nyaman.
Fitur ini telah banyak digunakan para remaja. Per Juni lalu, mereka telah memblokir akun sebanyak 1 juta kali dan melaporkan 1 juta akun setelah melihat pemberitahuan keamanan tersebut.
Baca Juga: Dari Facebook hingga Pinjol: Jejak Digital Anda Adalah Komoditas, Begini Cara Melindunginya
Bulan lalu, akun remaja telah melihat Peringatan Lokasi di Instagram sebanyak 1 juta kali. Fitur ini memberikan notifikasi pada pengguna saat mereka berbicara dengan orang yang kemungkinan berada di negara lain.
Fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna dari penipu (sextortion scammers) yang seringkali tidak jujur dengan lokasi mereka. Sebanyak 10% pengguna telah menggunakan fitur ini untuk mencari tahu langkah yang bisa mereka ambil.
Sejak fitur perlindungan ketelanjangan diluncurkan secara global, 99 persen pengguna termasuk remaja, tetap mengaktifkannya. Pada bulan Juni, sebanyak 40 persen gambar buram yang diterima di DM tetap buram, secara signifikan mengurangi paparan konten tidak diinginkan.
Perlindungan ketelanjangan ini secara otomatis diaktifkan untuk remaja dan mendorong pengguna untuk berpikir kembali sebelum mengirimkan gambar yang mengandung unsur ketelanjangan.
Hal ini terbukti pada bulan Mei bahwa sebanyak 45 persen pengguna memutuskan untuk tidak mengirimkan gambar setelah mendapat peringatan ini.
Orang tua bisa kontrol akun Instagram anaknya