Suara.com - Dunia kustomisasi Android sedang mengalami perubahan besar dalam waktu yang cukup singkat. Salah satu perubahan besar datang dari Google melalui pembaruan Android 16.
Dalam versi terbaru ini, Google mengambil arah baru yang secara tidak langsung memberi peluang besar bagi Xiaomi dan sistem operasi miliknya, yaitu HyperOS.
Langkah strategis Xiaomi untuk fokus ke HyperOS bukan hanya muncul di waktu yang pas, tetapi juga menjadi suatu kebutuhan di tengah perubahan arah Google.
Dilansir dari Xiaomi Time pada Selasa (17/6/2025), Google kini tidak lagi membagikan komponen penting untuk para pengembang seperti yang biasa mereka lakukan.
Khususnya untuk perangkat Pixel, Google memutuskan untuk tidak menyertakan device tree dan file driver biner dalam rilis kode sumber Android 16.
![ROM kustom HyperOS. [Xiaomitime]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/18/26391-rom-kustom-hyperos.jpg)
Padahal, selama bertahun-tahun, bahan-bahan inilah yang memungkinkan para pengembang independen dan komunitas open-source membangun sistem operasi kustom atau ROM khusus untuk berbagai perangkat Android.
Sekarang, Google membuat akses terhadap komponen itu menjadi lebih terbatas dan berada di balik sistem login atau portal tertentu. Bahkan ada kemungkinan pengembang perlu memenuhi syarat-syarat tambahan atau membayar biaya untuk bisa mengaksesnya.
Dengan kata lain, Google tidak lagi mengundang komunitas untuk berkreasi secara bebas seperti dulu.
Ini bukan sekadar perubahan teknis biasa karena ini adalah pergeseran besar dalam arah pengembangan Android.
Baca Juga: Wajib Perbarui! Patch Keamanan Xiaomi Terbaru Beri Perlindungan Penting
Google seperti sedang mengarahkan ekosistem Android agar lebih terpusat dan dikendalikan oleh produsen resmi. Dalam sebuah pernyataan, salah satu petinggi Android menyebutkan bahwa proyek Android Open Source Project (AOSP) tetap butuh rujukan standar yang jelas.
Namun bagi para pengembang independen, ini adalah sinyal bahwa era kebebasan dan rekayasa terbuka sudah mulai ditutup.
Keputusan Google ini memberi pukulan telak bagi komunitas yang biasa mengembangkan ROM kustom seperti LineageOS atau Pixel Experience.
Banyak pengembang melaporkan bahwa di rilis Android 16, device tree hilang dan riwayat perubahan (commit) pun terlihat tidak jelas atau membingungkan.
Hal ini membuat pengembangan ROM untuk perangkat baru menjadi sangat sulit, bahkan hampir tidak mungkin, tanpa harus melakukan rekayasa ulang yang sangat rumit.
Komunitas pengembang ROM kustom, yang selama ini menjadi tempat lahirnya inovasi dan kebebasan pengguna dalam memodifikasi perangkat, kini menghadapi kenyataan pahit.