Klarifikasi Kasus Kebocoran Data Kemenhan: Berasal dari Situs Lama, Hanya Data Publik

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 23:33 WIB
Klarifikasi Kasus Kebocoran Data Kemenhan: Berasal dari Situs Lama, Hanya Data Publik
Karo Humas Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. [ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi]

Suara.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) buka suara soal kasus kebocoran data yang terungkap di media sosial X (sebelumnya Twitter) yang diduga berdampak pada data pribadi 700 ribu orang.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengaku kalau data yang dipublikasikan hacker itu adalah data CPNS Kemenhan.

"Berdasarkan penelusuran sementara, data yang dipublikasikan merupakan data CPNS Kemhan tahun 2021, khususnya terkait hasil pengolahan nilai Seleksi Kompetensi Dasar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)," katanya, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

Frega Wenas menyatakan, data tersebut sebenarnya hanya bersifat publik dan merupakan lampiran surat dari BKN yang sudah pernah diunggah di situs Kemhan sebagai bentruk transparansi kala itu.

Kini data yang sempat diunggah itu telah dihapus oleh Biro Kepegawaian Kemenhan. Hal itu dilakukan demi mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga ketertiban informasi.

Frega Wenas mengklaim kalau saat ini situs utama Kemhan dalam kondisi aman dan tidak terdampak signifikan dari serangan peretas. Situs yang sempat dihack itu disebut dia sebagai website internal versi lama.

"Saat ini website utama Kemhan termasuk email resmi dan data strategis lainnya, dalam kondisi aman serta tidak terdampak secara signifikan. Website yang sempat diretas merupakan website internal lama Biro Humas yang aplikasi keamanannya sudah berakhir di awal tahun lalu, bukan portal utama Kemhan," papar dia.

Frega Wenas menyatakan telah melakukan audit internal hingga penguatan sistem keamanan sebagai upaya antisipatif. Mereka juga berkoordinasi dengan satuan kerja keamanan siber.

Tak lupa dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan insiden kebocoran data tersebut.

Baca Juga: Heboh Kebocoran Data 16 Miliar Password, Otentikasi Jadi Solusi?

Adapun langkah-langkah penguatan yang dilakukan, tutur dia, merupakan bagian dari komitmen Kemhan dalam menjaga integritas dan keamanan informasi, khususnya yang berkaitan dengan data publik.

"Sedangkan proses pembaruan dan peningkatan prosedur keamanan siber secara berkelanjutan terus dilakukan, untuk mencegah potensi gangguan serupa, guna menjaga kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen maupun layanan Kemhan," tandasnya.

Diketahui kebocoran data ini diungkapkan oleh akun Hackmanac dengan username @Hackmanac. Ia mengatakan kalau data ini disebar oleh hacker atau peretas dengan nama DigitalGhost.

"Seorang pelaku kejahatan siber yang menggunakan alias "DigitalGhost" mengaku telah membocorkan basis data yang berisi data pribadi 700.000 orang dari Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, KEMHAN RI)," tulisnya dari akun X, dikutip Jumat (11/7/2025).

Adapun data tersebut mencakup informasi sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor peserta, nama lengkap, tanggal ujian, sesi ujian, lokasi ujian, posisi pekerjaan, dan departemen yang ditugaskan terkait proses seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pertahanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI