4 Cara Ampuh Memperbaiki Baterai Xiaomi yang Boros Setelah Pembaruan Sistem

Kamis, 17 Juli 2025 | 16:50 WIB
4 Cara Ampuh Memperbaiki Baterai Xiaomi yang Boros Setelah Pembaruan Sistem
Ilustrasi baterai di HP Xiaomi. [Unsplash/Amanz]

Suara.com - Setelah perangkat Xiaomi menerima pembaruan besar ke sistem operasi terbaru, yaitu HyperOS, sejumlah pengguna mulai mengalami masalah serius terkait performa baterai.

Banyak yang melaporkan bahwa daya baterai terkuras jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya, sebuah gangguan yang tentu saja dapat menghambat aktivitas, terutama bagi para profesional yang sangat mengandalkan ponsel pintar untuk keperluan kerja sepanjang hari.

Penurunan efisiensi baterai ini bukan hanya sekadar ketidaknyamanan, tetapi juga bisa berdampak pada kelancaran aktivitas bisnis, khususnya yang menuntut penggunaan perangkat secara terus-menerus dan andal. Untungnya, ada beberapa langkah ampuh dan terbukti yang dapat diterapkan untuk mengurangi masalah ini dan membantu mengembalikan performa baterai ke tingkat optimal.

Dilansir dari Xiaomi Time pada Kamis (17/7/2025), berikut ini cara untuk memperbaiki baterai Xiaomi yang boros setelah pembaruan sistem:

1. Melakukan restart setelah pembaruan untuk mempercepat proses optimasi sistem

Setelah perangkat Xiaomi diperbarui, sistem biasanya akan menjalankan berbagai proses latar belakang yang bertujuan untuk menyesuaikan lingkungan sistem operasi dengan versi terbaru.

Aktivitas ini meliputi tugas-tugas seperti menyusun ulang indeks aplikasi, memperbarui basis data internal, serta membangun ulang cache aplikasi.

Aktivitas ini sering kali menyebabkan peningkatan konsumsi daya secara temporer. Agar proses stabilisasi berjalan lebih cepat dan tidak terlalu membebani baterai, pengguna disarankan untuk menunggu sekitar 15 hingga 30 menit setelah pembaruan selesai, kemudian melakukan restart atau memulai ulang perangkat.

Tindakan sederhana ini dapat membantu sistem menyesuaikan diri secara lebih efisien terhadap lingkungan baru, serta mempercepat proses pengoptimalan internal.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Smartwatch Xiaomi Paling Murah: Fitur Canggih, Mode Olahraga Super Lengkap

2. Menghapus atau menonaktifkan aplikasi yang tidak diperlukan

Saat pembaruan sistem diluncurkan, tidak jarang sistem juga membawa serta sejumlah aplikasi baru yang otomatis terinstal, termasuk bloatware atau aplikasi bawaan yang berjalan secara diam-diam di latar belakang.

Aplikasi semacam ini dapat secara signifikan menyumbang pada peningkatan konsumsi baterai. Oleh karena itu, pengguna dianjurkan untuk secara berkala melakukan evaluasi terhadap daftar aplikasi yang ada di perangkat.

Jika terdapat aplikasi yang jarang digunakan atau bahkan tidak memiliki fungsi yang relevan untuk kegiatan sehari-hari atau pekerjaan, sebaiknya aplikasi tersebut dihapus atau dinonaktifkan.

Untuk membantu mengidentifikasi aplikasi mana saja yang paling banyak mengonsumsi daya, pengguna dapat mengunduh dan memanfaatkan aplikasi monitoring dari Play Store yang menyediakan informasi penggunaan baterai secara real-time.

Ilustrasi mengisi daya baterai HP. [Unsplash/Onur Binay]
Ilustrasi mengisi daya baterai HP. [Unsplash/Onur Binay]

3. Mengembalikan perangkat ke versi sistem yang lebih stabil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI